Polemik Atap JIS yang Tak Ditutup Saat Hujan dan Buat Banjir, Ternyata Ada Regulasinya
Kondisi lapangan JIS banyak genangan air setelah hujan deras di laga Brasil U-17 vs Argentina U-17 (VOI/Ulfa Gusti).

Bagikan:

JAKARTA - Atap Jakarta International Stadium (JIS) menjadi sorotan saat pergelaran perempat final Piala Dunia U-17 2023. Tidak tertutupnya atap ketika hujan turun dan membuat lapangan banjir menjadi polemik hangat.

Babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 pada Jumat, 24 November 2023, menghadirkan laga panas antara Argentina U-17 vs Brasil U-17. Namun, pertandingan sarat gengsi itu sempat terhenti setengah jam.

Situasi lapangan kemudian banjir di beberapa titik membuat pihak penyelenggara disibukkan untuk membersihkan genangan.

Saat bersamaan, muncul juga pertanyaan besar mengapa pihak JIS membiarkan atap stadion terbuka ketika hujan deras terjadi.

Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa JIS punya gengsi lain karena jadi satu-satunya stadion di Indonesia yang memiliki atap buka-tutup.

Soal banyaknya pertanyaan mengapa atap JIS tak ditutup ketika hujan turun, hal itu ternyata masuk dalam catatan regulasi yang cukup kompleks.

Kita bisa mengacu peraturan sistematis stadion yang dibuat UEFA sebagai rujukan sementara.

Dari data yang diambil di laman resmi UEFA, ternyata ada regulasi yang mengatur buka-tutup atap stadion. Hal ini dijelaskan di Artikel ke-34.

Detailnya, sebelum pertandingan dimulai, delegasi pertandingan akan berkonsultasi dengan wasit mengenai atap stadion.

Konsultasi itu untuk membahas apakah atap stadion harus dibuka atau ditutup dan keputusannya diutarakan kala menjalani rapat sebelum pertandingan dimulai.

Tentunya keputusan bisa berubah ketika cuaca berubah, tapi itu juga perlu konsultasi dengan wasit yang memimpin pertandingan tersebut.

“Sebelum pertandingan, delegasi pertandingan melakukan konsultasi dengan wasit, memutuskan apakah atap stadion bakal dibuka atau ditutup selama pertandingan."

"Keputusan ini harus diumumkan dalam rapat sebelum pertandingan meskipun keputusan dapat diubah kapan saja termasuk jelang sepak mula ketika cuaca berubah. Sekali lagi, harus konsultasi dengan wasit,” tulis pernyataan UEFA.

“Jika pertandingan dimulai dengan atap tertutup maka pertandingan harus ditutup hingga jeda babak atau sampai pertandingan berakhir."

"Jika pertandingan dimulai dengan atap terbuka, hanya wasit yang mempunyai wewenang untuk memerintahkan penutupan atap selama pertandingan, tentunya dengan tunduk pada hukum yang berlaku di negara tersebut,” tambah keterangan dari UEFA tersebut.

“Keputusan seperti itu (penutupan atap secara tiba-tiba) dapat diambil jika cuaca memburuk. Jika wasit memerintah atap ditutup sebelum pertandingan maka atap harus ditutup hingga jeda atau akhir pertandingan,” lanjut pihak UEFA.

Jadi, dapat disimpulkan wasit memegang penuh keputusan atap JIS dibuka atau ditutup dalam laga Argentina U-17 vs Brasil U-17.

Ketika pertandingan dilangsungkan, terlihat bahwa atap JIS memang sudah terbuka bahkan sebelum laga digelar.

Jika mengacu pada peraturan seperti yang ditulis UEFA maka untuk menutup atap JIS pertandingan harus selesai hingga babak pertama terlebih dahulu. Itu pun bisa dilakukan jika memang wasit memilih untuk menutup atap JIS.

Andai wasit kemudian memutuskan menutup atap JIS, hal tersebut juga memerlukan waktu yang tak sebentar.

Soalnya, untuk bisa menutup dengan sempurna, atap JIS memerlukan waktu sekitar 30 menit mengingat bobot material yang digunakan seberat 3.900 ton.