Bagikan:

JAKARTA - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo berencana untuk memberikan sekitar 150 ribu kondom gratis kepada para atlet. Namun, dalam buku panduan sementara pesta olahraga dunia yang dirilis, para atlet didesak untuk membatasi kontak dengan orang lain sebanyak mungkin.

"Jika Anda pernah berada di Olimpiade sebelumnya, kami tahu pengalaman ini akan berbeda dalam beberapa bentuk," demikian buku mentah panduan setebal 33 halaman itu memperingatkan seperti dilansir Antara dari AFP, Rabu, 10 Februari.

"Kepada semua partisipan Olimpiade, akan ada sejumlah kondisi dan kendala yang akan memerlukan keluwesan dan pengertian Anda," tambahnya.

Panduan bagi para atlet dan ofisial tim akan direvisi pada April dan kembali direvisi pada Juni, dan diikuti dengan rilis panduan untuk ofisial pertandingan, media, dan stasiun penyiaran sepekan kemudian.

Dokumen itu memberikan gambaran detail tes virus kepada para atlet, di mana dibutuhkan hasil negatif pada tes yang dilakukan 72 jam sebelum bepergian ke Jepang dan akan kembali dilakukan tes saat mereka telah mendarat.

Tidak akan ada karantina untuk para atlet, dan mereka masih diizinkan untuk menghadiri pemusatan-pemusatan latihan di Jepang sebelum Olimpiade dimulai, namun seluruh pergerakan harus didata dan penggunaan transportasi publik harus mendapat izin pihak berwenang.

Para atlet tidak boleh mengunjungi pusat kebugaran, area-area turis, toko, restoran, atau bar, dan hanya dapat pergi ke arena-arena Olimpiade dan lokasi-lokasi tambahan yang terbatas.

Mereka juga disarankan untuk selalu mengenakan masker, kecuali saat bertanding, berlatih, tidur, atau berada di luar ruangan yang terbuka.

Buku panduan terkait COVID-19 dirilis ketika panitia penyelenggara, ofisial-ofisial Olimpiade, dan pemerintah Jepang bekerja keras untuk membangun keyakinan bahwa Olimpiade dapat berlangsung dengan aman meski terdapat masalah virus.