Bagikan:

JAKARTA - Red Bull Racing dilaporkan tengah giat mencari pengganti Sergio Perez. Pebalap asal Meksiko itu kemungkinan akan meninggalkan tim pada akhir kontraknya pada tahun 2024.

Red Bull secara rutin dikaitkan dengan Lando Norris sebagai opsi pengganti. Bahkan kabarnya, pebalap asal Inggris itu sudah berkomunikasi dengan pihak juara konstruktor Formula 1 2023 tersebut.

Pembicaraan mengenai kemungkinan ini semakin intensif berkat penampilan luar biasa yang ditunjukkan Norris. Pebalap McLaren itu berhasil berdiri di podium sebanyak empat kali musim ini.

Itu membuatnya lebih baik ketimbang Charles Leclerc, Carlos Sainz, dan George Russell.

Namun, Christian Horner, bos tim Red Bull, telah memberi isyarat bahwa timnya tak akan mendatangkan Lando Norris ke tim untuk tahun 2025 dan seterusnya. Ia menegaskan, tinnya Red Bull lebih suka pengganti Sergio Perez berasal dari dalam program mereka sendiri.

Ditanya tentang potensi penandatanganan Norris untuk Red Bull, Horner mengatakan kepada Sky Sports, "Lando adalah pebalap hebat. Dia memiliki bakat besar, kepribadian yang kuat, dan tentu saja, dia adalah salah satu dari pebalap-pebalap yang selalu Anda perhatikan."

"Tetapi ada banyak pebalap lain yang juga patut Anda perhatikan. Ada generasi pebalap saat ini yang memiliki bakat besar. Tentu saja, menjadi rekan setim Max (Verstappen) tidak akan pernah mudah, dan beberapa pebalap mungkin siap untuk menghadapi tantangan itu, beberapa mungkin tidak."

"Namun, tentu saja, selain dari pebalap yang sudah ada di dalam tim, kami juga tetap memantau seluruh pasar pebalap. Seperti yang bisa Anda bayangkan, ada cukup banyak minat dari sektor tertentu untuk mengendarai mobil Red Bull," lanjutnya.

Selain Norris, Daniel Ricciardo juga dilaporkan bisa saja kembali ke kursi kokpit jet darat Red Bull. Yuki Tsunoda juga akan menjadi opsi bagi Horner dan Helmut Marko untuk dipertimbangkan.

Pebalap asal Jepang itu telah membuat kemajuan yang mencolok setelah menjalani tiga musim di F1.

Tahun keempat bersama AlphaTauri bisa membawanya menjadi produk akademi yang matang yang dicari oleh Red Bull.

"Ada banyak bakat hebat di luar sana, dan tentu saja yang kami inginkan adalah dua pebalap terbaik yang bisa kami lapangkan. Jadi idealnya, mereka akan berasal dari program bakat yang kami miliki, dan jika kami tidak percaya ada kemampuan tersebut, kami akan melihat di luar sana untuk melihat siapa yang tersedia," tutur Horner.