Usai Barca Menang 5-3 atas Granada, Koeman: Kami Tidak Pernah Biarkan Kepala Tertunduk
Para pemain Barcelona merayakan kemenangan atas Granada di Copa del Rey (Twitter @FCbarcelona_es)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Barcelona Ronald Koeman menyebut sepak bola itu tidak adil, tetapi luar biasa usai timnya mengalahkan Granada 5-3 di perempat final Copa del Rey, Kamis, setelah tertinggal dua gol di menit-menit akhir.

"Itu luar biasa, sepak bola luar biasa," kata pelatih asal Belanda itu yang dikutip Antara dari Reuters usai pertandingan.

"Hal pertama yang ingin saya soroti adalah mentalitas tim ini, karena kami tidak pernah berhenti berusaha untuk menang."

Tembakan Barca tiga kali membentur tiang dalam pertandingan tersebut di waktu normal dan berulang kali digagalkan oleh kiper Granada Aaron Escandell.

Barcelona tertinggal 0-2 dan hampir tersingkir dari kompetisi tersebut sampai Antoine Griezmann mencetak gol pada menit ke-88 dan Jordi Alba menyamakan kedudukan pada menit akhir.

Griezmann, Frenkie de Jong dan Alba mencetak gol di babak tambahan sedangkan Fede Vico mencetak gol penalti untuk Granada.

"Di babak pertama, sepak bola tidak adil bagi kami, karena kami telah membuat awal yang bagus untuk permainan, tetapi kami membuat kesalahan dengan mencoba bermain sepak bola indah di area di mana Anda seharusnya tidak melakukannya dan itu membuat kami kemasukan gol pertama," tambah Koeman.

"Kami tahu kami hanya memiliki sedikit keberuntungan, kami memiliki banyak peluang bagus, tetapi bola tidak masuk, baik penjaga gawang melakukan penyelamatan atau membentur tiang gawang. Kelihatannya kami akan kalah."

"Namun, kami benar-benar menunjukkan mentalitas kami ketika mereka mencetak gol kedua, kami tidak pernah membiarkan kepala kami tertunduk, kami memiliki nasib buruk yang luar biasa untuk tidak mencetak go, tetapi kami pantas menang pada akhirnya."

Griezmann juga memuji semangat timnya dan format baru Copa del Rey dengan hanya memainkan satu leg sejak musim lalu.

"Ini adalah pertandingan yang indah, jauh lebih baik sebagai pertandingan satu kali (leg) karena apapun bisa terjadi," katanya.

"Kami sangat menderita, tetapi kami memberikan citra yang bagus tentang diri kami sampai akhir."