YOGYAKARTA – Beberapa hari lalu masyarakat mengenang Alfredo Di Stefano, legenda sepak bola dari tim Real Madrid. Seperti diketahui, Alfredo Di Stefano meninggal pada 7 Juli 2014 di usianya 88 karena serangan jantung. Lalu, bagaimana sepak terjang Alfredo Di Stefano saat masih merumput?
Mengenang Alfredo Di Stefano
Alfredo Di Stefano adalah pesepakbola yang lahir pada 4 Juli 1926 di Buenos Aires, Argentina. Kemahirannya dalam mengolah kulit bundar memang diakui oleh dunia. Bahkan ia menjadi satu-satunya pemain sepak bola yang berhasil mendapatkan penghargaan Super Ballon d'Or, salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia.
Alfredo Di Stefano ternyata memulai karier sepak bola sejak usia 12 tahun. Kala itu ia bergabung dengan Los Cardales dan berhasil menjuarai turnamen. Di usia 15, Alfredo kemudian mendapat kontrak dengan River Plate.
Alfredo yang sempat keluar dari River Plate kembali menandatangani kontrak dengan River Plate tahun 1974. Di klub tersebut prestasinya cukup gemilang karena berhasil meraih top scoreer dengan cetakan gol sebanyak 27 gol di 30 pertandingan.
Di luar prestasinya yang cemerlang semasa muda, Alfredo Di Stefano juga banyak disorot saat ia membela Real Madrid. Ia pertama kali membela Madrid pada tahun 1964. Imbasnya, Real Madrid berhasil meraih 15 gelar, terhitung 8 gelar La Liga dan 5 gelar Piala Champions yang didapatkan secara berturut-turut mulai musim 1955/56 sampai 1959/60. Sejak saat ini Alfredo Di Stefano selalu dianggap dewa oleh para penggemar Real Madrid.
Selain membela klub, Di Stefano juga beberapa kali bermain untuk timnas di tiga negara, yakni Argentina, Kolombia, dan Spanyol. Bersama Argentina ia bermain sebanyak enam kali, bersama Kolombia ia bermain sebanyak dua kali, dan bersama Spanyol ia menjalani 31 laga. Sayangnya ia justru tak pernah ikut dalam Piala Dunia.
Dalam helatan Piala Dunia 1950, Di Stefano menolak bermain, sedangkan di Piala Dunia 1954 ia dilarang bermain oleh FIFA lantaran telah memperkuat dua negara yakni Argentina dan Kolombia. Lalu pada 1958, Di Stefano yang kala itu telah berstatus sebagai warga Spanyol gagal tampil lantaran mereka tak lolos kualifikasi. Spanyol baru masuk putaran final pada 1962, namun Di Stefano justru absen karena mengalami cidera otot parah.
Yang paling diingat oleh publik tentang Di Stefano adalah bahwa ia jadi satu-satunya pesepak bola yang mendapat Trofi Super Ballon d'Or, penghargaan paling bergengsi di dunia dan hanya dia yang berhasil meraihnya. Penghargaan tersebut diraih pada 24 Desember 1989.
Selain meraih Trofi Super Ballon d'Or, Alfredi Di Stefano juga meraih Ballon d'Or sebanyak dua kali yakni pada tahun 1957 dan 1959.
Itulah informasi tentang Alfredo Di Stefano. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.