JAKARTA - Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku pernah menjadi rekan satu tim di Manchester United. Namun, mereka tidak mengalami kesulitan untuk berperan sebagai rival dalam derby Milan, di perempat final Coppa Italia pada Selasa malam.
Mereka saling berhadapan, beradu kata-kata kasar, yang mengakibatkan keduanya menerima kartu kuning. Ini yang menjadi poin pembicaraan dalam pertandingan.
Kedua pemain menggunakan banyak bahasa yang berwarna dan di antara komentar yang dituduhkan, Ibrahimovic telah dituduh rasisme.
"Call your mother, do your voodoo sh*t," itu kata-kata yang diduga dikatakan Ibrahimovic.
"F*ck you and your wife, you little b*tch," jawab Lukaku.
Kata 'voodoo' yang diucapkan Ibrahimovic adalah yang paling menarik perhatian. Namun, untuk sampai ke akarnya, kita perlu kembali ke hari-hari Lukaku di Everton.
BACA JUGA:
Pada Januari 2017, ketika penyerang Belgia menolak perpanjangan kontrak dari The Toffees, pemegang saham utama Farhad Moshiri mengklaim voodoo yang harus disalahkan.
"Kami menawarinya kesepakatan yang lebih baik daripada Chelsea dan agennya datang ke Finch Farm untuk menandatangani kontrak," kata Moshiri dilansir dari MARCA, Kamis, 28 Januari.
"Robert (Elstone, kepala eksekutif Everton) ada di sana, semuanya sudah siap, ada beberapa reporter di luar, lalu dalam pertemuan itu Rom (Lukaku) menelepon ibunya.
"Dia bilang dia sedang berziarah di Afrika atau di suatu tempat dan dia punya voodoo, dan dia mendapat pesan bahwa dia harus pergi ke Chelsea."
Namun, Lukaku akhirnya bergabung dengan Manchester United, bukan Chelsea.
Sebagai seorang Katolik yang taat, Lukaku dengan tegas membantah klaim pengaruh voodoo dalam penolakan kontrak di Everton. Dia mengancam tindakan hukum terhadap Moshiri.