Jelang El Clasico Barcelona Vs Real Madrid: Carlo Ancelotti Tak Pernah Berpikir Kalah
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. (Foto: Twitter @realmadrid)

Bagikan:

JAKARTA - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti menegaskan, timnya tak berpikir untuk kalah dalam El Clasico melawan Barcelona, Senin, 20 Maret dini hari WIB. Los Blancos bakal terus berjuang untuk menjaga harapan meraih gelar La Liga tetap hidup.

Kekalahan di Camp Nou akan menjadi pukulan telak bagi juara musim lalu. Memberikan tiga poin kepada Barcelona sama saja membuat mereka terpaut 12 poin dengan 12 pekan pertandingan tersisa.

Ancelotti telah mengatakan kepada para pemainnya untuk memperlakukan Barcelona "sebagai singa, bukan sebagai kucing". Meski demikian, dia berjanji Madrid akan menyerang.

Bos Italia Ancelotti telah memenangkan tiga dari tujuh pertemuan La Liga melawan Barcelona. Sementara sisanya diakhiri dengan kekalahan.

Dia bisa menjadi pelatih Real Madrid kelima yang memenangkan empat atau lebih laga El Clasico setelah Miguel Munoz (12), Francisco Bru (5), Luis Molowny (5) dan Zinedine Zidane (4).

Jika dia gagal mewujudkan itu pada laga nanti, banyak yang memprediksi perburuan gelar berakhir secara efektif.

Ancelotti tidak begitu yakin dengan hal tersebut, namun dia tidak membiarkan kekalahan memasuki pikirannya.

"Saya tidak tahu, kami tidak memikirkan itu. Kami berpikir untuk menang. Jika kami tidak menang, kami akan memikirkannya," kata Ancelotti.

"Kami harus melihat Barca sebagai singa, bukan sebagai kucing. Jika kami melihat mereka sebagai kucing, sepertinya kami akan berpesta. Kami akan bermain melawan tim hebat, dan ini adalah pertandingan penting."

"Dalam pertandingan ini selalu ada rasa takut, tentu saja, tapi itu normal. Takut, gugup. Bagi saya, dua jam sebelum kick-off adalah yang terburuk," lanjutnya.

Untuk El Clasico, Ancelotti mengatakan kepada para pemainnya untuk menikmati momen sebagai protagonis. Dia menyebut, timnya bisa memenangi pertarungan bertahan dan menyerang.

"Besok kami akan bermain ofensif. Menyerang, tapi tanpa risiko," kata mantan pelatih Chelsea dan Juventus itu.

"Kami punya rencana, kedua tim sangat mengenal satu sama lain. Kami tidak punya rahasia," pungkasnya.