Bagikan:

YOGYAKARTA – Peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 menarik untuk diketahui, mengingat dua negara lain, yakni Mesir dan Meksiko juga mengajukan diri menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar dunia itu.

Melansir Antara, Senin, 21 November, Meksiko pada akhir Oktober lalu menyatakan siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

"Kami memulai langkah untuk sekali lagi menjadi penyelenggara Olimpiade 2036," kata kepala Komite Olimpiade Meksiko Maria Jose Alcala.

Sebulan sebelum Meksiko mengajukan diri, Mesir juga menyatakan siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Olahraga Mesir, Ashraf Sobhi di sela-sela pertemuan dengan presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Kairo, pada akhir September lalu.

"Presiden Abdel Fattah al-Sissi telah memberi izin Mesir untuk maju sebagai tuan rumah Olimpiade 2036," kata Sobhi.

Bersaing dengan Mesir dan Meksiko, apakah Indonesia punya kans untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036?

Peluang Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 mungkin lebih besar ketimbang Meksiko dan Mesir.

Hal tersebut didasarkan pada pernyataan Thomas Bach dalam konferensi pers di Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang terletak di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Rabu, 16 November 2022.

Presiden IOC, Thomas Bach.
Presiden IOC, Thomas Bach. (Foto: Twitter/@iocmedia)

Bach menyambut baik semangat Presiden Jokowi terkait pencalonan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036.

Sebelumnya, Jokowi mengutarakan kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Ia bakal menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai venue pertandingan.

"Terima kasih banyak. Saya cuma bisa menyambut baik kesiapan Indonesia. Sebab ini sejalan dengan filosofi baru IOC, yang di masa depan pertama-tama ingin menekankan apa yang disampaikan Presiden Jokowi tentang seberapa penting Olimpiade dapat berkontribusi terhadap persatuan," kata Bach, menyadur Antara.

Bach kemudian memuji Indonesia sebagai contoh penting harmoni dan keberagaman yang sejalan dengan salah satu tujuan jangka panjang IOC yakni Unity in Diversity.

"Indonesia adalah contoh nyata bahwa dengan keberagaman budaya yang ada, harmoni bisa tercipta di antara keberagaman budaya, agama/kepercayaan, maupun ideologi politik yang hidup berdampingan. Ini adalah contoh cemerlang atas semangat Olimpiade," tuturnya.

"Oleh karena itu, apabila Olimpiade digelar di Indonesia, akan menjadi ajang menyuarakan pesan Unity in Diversity, toleransi, dan persaudaraan, yang sekali lagi senada dengan motto Olimpiade dan KTT G20 ini tentang kebersamaan," sambung Bach.

Bach lantas mengomentari pemilihan IKN sebagai yang akan diajukan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas 2036. Menurutnya, pemilihan IKN mempunyai pesan lain dalam upaya mengolahragakan masyarakat.

"Olimpiade ini mungkin akan diselenggarakan di sebuah kota yang berkelanjutan dan menjadi percontohan untuk kehidupan berkelanjutan dan sehat, di Nusantara, yang menekankan pentingnya kesehatan dan aktivitas fisik," katanya.

"Jadi ini proyek yang sangat menarik yang saya sambut hangat, dan kami dari IOC menawarkan kerja sama untuk membantu pengembangan proyek ini lebih jauh agar kita bisa bersama-sama menciptakan proyek Olimpiade yang terbaik bagi Indonesia dan masyarakat internasional," ujar Bach.

Meski demikian, Bach tentunya tak bisa memberikan langsung menjatuhkan pilihan kepada Indonesia. Ada mekanisme yang harus dilewati dalam penentuan tuan rumah Olimpiade.