Bagikan:

JAKARTA — Semua pemain Arema FC didampingi psikolog ketika menggelar latihan untuk pertama kalinya sejak Tragedi Kanjuruhan. Latihan itu digelar Lapangan Tirtomoyo pada Jumat, 21 Oktober.

Pendampingan psikolog ke pemain sudah dilakukan sehari sebelum latihan berlangsung. "Tim kami memberikan stabilisasi emosi dengan tujuan agar mereka tetap bisa dapat beraktivitas dan melakukan aktivitas rutin dan menjalani latihan," ungkap psikolog Dian Wisnuwardhani, M.Psi., dikutip situs Arema FC.

Kondisi psikologi pemain pasca tragedi memang menjadi perhatian khusus. Untuk itu demi memudahkan pemulihan kondisi psikologis pemain, kegiatan latihan pun harus berlangsung tertutup.

Pendampingan ini menjadi kebutuhan penting agar pemain bisa dengan beradaptasi dan memulai beraktivitas sehari-hari secara normal. Pendampingan konseling dilakukan secara kelompok maupun personal.

Pendekatan secara individual dianggap sangat penting karena dampak psikologis yang dirasakan masing-masing pemain berbeda. Pendampingan bakal dilakukan setidaknya dalam kurun waktu dua minggu sesuai dengan kebutuhan pemain.

Pendampingan tidak hanya dilakukan melalui konseling di ruangan, tetapi juga saat menjalani latihan.

"Pendampingan psikologis dilakukan secara individual dan kelompok. Ini dilakukan selama dua minggu dan akan berlanjut sesuai dengan kebutuhan atlet saat ini," tambah Dian.

Tragedi Kanjuruhan memakan sebanyak 134 korban jiwa. Kejadian ini membuat kompetisi liga nasional dihentikan sampai ada transformasi yang signifikan terhadap sepak bola nasional.