JAKARTA - Liga Super Eropa (ESL) direncanakan kembali bergulir setelah menunjuk CEO baru, Bernd Reichert. Penyelenggara kemudian membujuk Klub besar Liga Premier untuk kembali bergabung.
Dikutip dari BBC, Jumat, kompetisi ini pernah diluncurkan pada tahun 2021 lalu. Tapi hanya 48 jam setelahnya, kompetisi ini bubar.
Ketika itu, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur ikut meramaikan kompetisi ini, tapi karena protes keras dari publik klub-klub itu mengundurkan diri.
Kini saat Bernd Reichart ditunjuk menjadi CEO baru, ia berniat memunculkan kompetisi ini tiga tahun lagi. Dengan niat itu, Reichart menyebut klub-klub di atas masih punya kesempatan untuk bergabung dengan ESL meski semua tergantung dari kemauan tim-tim tersebut.
“Ini adalah proposisi sukarela untuk berbicara," kata Reichart dikutip dari BBC.
"Jika seseorang menutup pintu, saya tidak dapat berbicara dengan mereka tetapi saya berharap orang-orang tertarik dan klub-klub penting ingin mendorongnya dan melakukan diskusi."
"Sejumlah klub terus peduli dan menyarankan solusi meski dikritik. Mereka kembali, mendengarkan, belajar, dan terlibat dalam percakapan."
Sejak ESL gagal terwujud, UEFA selaku badan yang membawahi sepak bola Eropa bersama Asosiasi Klub Eropa yang berpengaruh telah membentuk badan untuk memaksimalkan peluang komersial dan merundingkan hak siar.
Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang menjadi tiga dari 12 klub pencetus ELS masih teguh memperjuangan agar kompetisi baru antar klub-klub Eropa itu bisa terwujud. Tapi, ketiga klub itu kini sama-sama mengalami tekanan keuangan yang parah.
Berkaca pada situasi itu, Reichart mengatakan ingin menciptakan kompetisi di mana peraturan keuangan ditegakkan dengan benar, mengklaim bahwa hal itu tak terjadi di bawah UEFA.
"Sekarang kami kembali dan memberikan saran. Ini adalah pendekatan yang tepat dan kredibel. Ada sejumlah format yang bisa menyajikan permainan dengan cara yang lebih menarik dan efektif," kata Reichart.