Bagikan:

JAKARTA - Diego Maradona meninggal di usia 60. Sebelum meninggal, Maradona menjalani sejumlah perawatan medis, bahkan operasi otak. Tiga pekan lalu, bintang Argentina, Lionel Messi sempat mengirim doa untuk Maradona.

Menurut koran Argentina, Clarin, Maradona meninggal di kediamannya di lingkungan San Andres di Kota Tigre, Rabu pagi, 25 November. Sebelum meninggal, Maradona menjalani perawatan untuk mengatasi withdrawal syndrome.

Withdrawal syndrome adalah serangkaian gejala fisik dan psikologis yang dialami seseorang setelah berhenti dari ketergantungan alkohol. Terapi itu dijalani Maradona setelah ia pulang dari rumah sakit pascaoperasi darurat untuk hematoma subdural atau pembekuan darah di otak.

Operasi dilakukan pada 3 November. Operasi yang dijalani Maradona menyita perhatian dunia sepak bola. Messi bahkan sempat mengunggah fotonya bersama Maradona.

Di keterangan foto tersebut Messi menulis pesan penyemangat dan doa untuk pendahulunya di Timnas Argentina dan Barcelona.

“Diego (Maradona) adalah seluruh kekuatan dunia. Saya dan keluarga ingin melihat Anda sembuh secepat mungkin. Pelukan dari hati!,” tulis Messi.

Messi pernah bekerja bersama Maradona ketika Sang Tangan Tuhan menangani Timnas Argentina sepanjang periode 2008-2010. Maradona juga menjadi pelatih Messi Cs ketika berlaga di Piala Dunia Afrika Selatan. Di Barcelona, Maradona tercatat bermain selama dua tahun, tepatnya 1982 hingga 1984.

Maradona, yang memenangi Piala Dunia bersama Argentina pada 1986 dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Di masa pensiunnya, Maradona sering mengalami pendarahan di rumah sakit selama bertahun-tahun.

Banyak dari penyakitnya disebabkan gaya hidup Maradona yang tidak teratur. Mantan pemain Barcelona, ​​Napoli, dan Boca Juniors yang berusia 60 tahun itu juga sempat merengek untuk meninggalkan klinik Buenos Aires tempat dia dioperasi.