Ridwan Kamil: Jabar Jadi Provinsi Pertama yang Juara <i>Back-to-Back</i> di PON Sejak era Reformasi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto via ANTARA/Ajat Sudrajat)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memanfaatkan Upacara Peringatan HUT Ke-77 untuk memamerkan sejumlah prestasi dan penghargaan yang diraih daerahnya. Menurutnya, prestasi dan penghargaan itu mewakili dimensi lahir dan batin.

"Berbagai prestasi dan penghargaan yang mewakili dimensi lahir dan batin, telah berhasil diraih oleh Jawa Barat," kata Ridwan Kamil saat menyampaikan amanat dalam Upacara HUT Ke-77 RI di Lapangan Gasibu Kota Bandung, seperti dilansir dari Antara, Rabu, 17 Agustus.

Salah satu prestasi yang dibanggakan Ridwan Kamil adalah keberhasilan Kontingen Jawa Barat meraih gelar Juara Umum PON XX di Papua. Mereka mampu mempertahankan gelar juara yang diraih pada PON sebelumnya yang digelar di Jawa Barat.

"Jawa Barat menjadi provinsi pertama yang mampu meraih gelar juara umum PON secara back-to-back sejak era reformasi," tutur Ridwan Kamil.

Prestasi lainnya adalah kesuksesan Program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) pada tahun 2022 yang telah berhasil mewisuda 2.000 penghafal Al Quran. Ini memecahkan Rekor MURI dengan jumlah wisudawan terbanyak dalam satu hari.

Kemudian Jawa Barat berhasil meraih Juara Umum Tingkat Nasional pada Kontestasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Award 2022.

"Tidak kurang 345 penghargaan tingkat nasional dan internasional telah dianugerahkan kepada Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 2018 hingga 2021," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Beberapa penghargaan lain yang diungkap Ridwan Kamil adalah status opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang ke-11 kali berturut-turut dari BPK, penghargaan Nirwasita Tantra dan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup.

"Dan masih banyak penghargaan lainnya. Semua prestasi itu adalah bukti nyata keberhasilan Konsep Pentahelix yang kita kembangkan. Semua berperan, beraksi, berkolaborasi, mulai pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan juga media, dalam sebuah kesatuan," kata Ridwan Kamil.