JAKARTA - Gelandang keturunan Turki, Mesut Ozil sudah tidak diinginkan Arsenal. Untuk menyingkirkan mantan pemain Real Madrid itu, The Gunners siap melakukan segala cara termasuk membayar sisa kontrak sang pemain.
Ozil tidak masuk dalam skema permainan pelatih Mikel Arteta. Selain itu, eks pemain timnas Jerman juga merupakan pemain yang bergaji tinggi yakni 350 ribu pound per pekan atau (Rp6,7 miliar).
Tingginya gaji Ozil itu apabila digunakan dalam pengembangan tim pada musim depan tentu akan lebih berguna, ketimbang harus membayar gaji buta pada pemain yang kehadirannya saja tak diinginkan.
Situasi semakin memanas kala ia menolak pemotongan gaji. Ozil beralasan bahwa direksi Arsenal tidak bisa memberikan jawaban atas apa yang ia pertanyakan.
BACA JUGA:
"Sebagai pemain, kami semua ingin berkontribusi. Tetapi kami membutuhkan lebih banyak informasi dan banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Ozil dilansir dari Antara, Jumat.
"Bagi siapa pun dalam situasi ini, Anda memiliki hak untuk mengetahui segalanya, untuk memahami mengapa hal itu terjadi dan ke mana uang itu pergi. Tetapi kami tidak mendapatkan cukup detail," kata dia menambahkan.
Ia juga menegaskan dirinya tak akan meninggalkan Arsenal dan tetap akan bertahan hingga kontraknya habis pada Juni 2021.
First vacay with my little princess ❤🇹🇷 pic.twitter.com/TwjGa03SGG
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) August 11, 2020
Pemain berusia 31 tahun itu menekankan bahwa dirinya yang bakal memutuskan kapan akan meninggalkan Arsenal dan akan terus berjuang mendapatkan kembali tempat utamanya sampai tidak lagi terikat kontrak.
"Saya akan memutuskan kapan saya pergi, bukan orang lain. Saya tidak menandatangani selama dua atau tiga tahun, saya menandatangani selama empat tahun dan itu harus dihormati oleh semua orang," kata dia.
⚽️💥👀 #M1Ö https://t.co/VYQJQ7lgDB
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) July 8, 2020