JAKARTA - Perasaan cemas sempat melanda pebalap Fabio Quartararo saat ditunjuk menggantikan Valentino Rossi untuk pabrikan Monster Energy Yamaha. Itu karena Quartararo takut dimusuhi para penggemar Italia.
“Kami sudah ambil langkah pertama, kini target saya tampil seperti Vale. Tapi saat tanda tangan dengan Yamaha, saya agak cemas pada opini para fans Italia, karena saya mengambil alih tempatnya, sementara ia mengambil alih tempat saya di Petronas,” kata Quartararo dikutip VOI dari Crash pada Rabu, 1 Desember.
Kendati sempat merasa cemas, tapi akhirnya sang juara dunia MotoGP 2021 itu merasa lega. Pasalnya, Papolo Giallo sebutan para penggemar Rossi menerimanya dengan tangan terbuka.
“Namun, saya senang akhirnya bisa berbagi simpati dengan mereka dan diterima,” tutur Quartararo.
El Diablo memulai musim perdananya di MotoGP pada 2019 lalu dengan membela Petronas Yamaha SRT. Tapi di awal tahun 2020 ia justru menandatangani kontrak dengan tim pabrikan Yamaha untuk musim 2021.
Sementara itu, Rossi justru melakukan hal sebaliknya. The Doctor memilih hengkang dari Yamaha dan merapat ke tim satelit, Petronas Yamaha SRT, mengisi tempat yang ditinggalkan Quartararo.
Terlepas dari pertukaran tempat antara Quartararo dan Rossi, Yamaha justru punya kekhawatiran jelang musim 2022. Sejak Seri Algarve lalu, M1 mengalami penurunan performa, tertinggal jauh dari Ducati.
Bahkan di Valencia, di mana mereka biasanya kesulitan tampil kompetitif, Ducati malah menyapu bersih podium. Bagi Quartararo, ini tanda-tanda bahaya. Ia pun mendorong para insinyur dan teknisi Yamaha untuk cepat tanggap mengatasi kendala.
“Kami punya tugas menumpuk. Saya pun menekan mereka. Di trek seperti Valencia, podiumnya malah berwarna merah. Ducati mengalami kemajuan, tapi mereka juga punya para rider kuat,” jelas Quartararo.
“Saya harap kami punya tenaga mesin lebih besar. Semoga kami bisa tampil baik tahun depan," harapnya.