Bagikan:

JAKARTA - Turnamen bulu tangkis internasional terus bergulir pada tahun 2021 ini. Setelah French Open, pertarungan atlet dunia di Benua Biru berlanjut ke Hylo Open di Saarbrucken, Jerman. Indonesia pun tak mau kalah mengirimkan wakilnya di turnamen super 500 ini.

Meski Indonesia mengirimkan perwakilan di Hylo Open 2021, para penggemar bulu tangkis Tanah Air khawatir. Bukan tanpa alasan, jadwal turnamen yang terlalu berdekatan berisiko membuat para atlet kelelahan dan rentan mengalami risiko cedera.

Kekhawatiran itu kemudian memunculan sejumlah pertanyaan mengapa Indonesia masih terus memaksakan diri turun di turnamen yang tidak terlalu bergengsi tersebut. Menanggapi pertanyaan warganet, humas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengemukakan pendapatnya.

Lewat akun Twitter pribadinya, Deri Destan menjawab salah satu kicauan warganet soal kekahawatiran terhadap kondisi para atlet. Ia menyebut sejumlah alasan mengapa Indonesia tak menarik mundur para wakilnya di Hylo Open 2021.

"Udah daftar dan kalau mundur kena denda penalti," tulis Deri Destan di poin pertama cuitannya.

Selain riskan dengan denda penalti yang membuat Indonesia terus gaspol di Hylo Open 2021, rupanya masih ada poin lain yang menurut Deri Destan jadi pertimbangan untuk menarik mundur para wakil.

"Tiket puang sudah beli dari Jerman dan paid, ribet urus reschedule lagi Covid gini. Fight gak ada tiap hari, PCR dll," lanjutnya.

Tak hanya itu, mengingat situasi di Indonesia yang masih darurat pandemi COVID-19 juga dianggap Deri Destan sebagai hal yang perlu dipertimbangkan secara matang. Pasalnya, jika memaksakan menarik mundur para atlet, mereka justru akan menghabiskan waktu untuk karantina setibanya di Jakarta. Mau tak mau akan, hal itu memotong jatah waktu latihan mereka.

"Sampe Jakarta juga harus karantina dulu, malah gak bisa latihan. Kira-kira ini," tutupnya.

Terlepas dari hal di atas, Hylo Open 2021 tetap berlangsung pada 2-7 November mendatang. Sejumlah wakil Indonesia juga dipastikan tak tampil di ajang ini karena alasan kondisi fisik. Indonesia bahkan hanya menurunkan satu wakil di nomor tunggal putra, yaitu Tomi Sugiarto.