Comeback Jay Z ke Spotify

JAKARTA - Jay Z baru saja merayakan ulang tahunnya ke-50 di hari ini, 4 Desember. Selain dirayakan oleh penggemar, Jay Z melakukan sesuatu yang tidak disangka-sangka pada hari ulang tahunnya. Mulai hari ini, seluruh karya JayZ bisa diakses di aplikasi streaming musik, Spotify.

Pengumuman ini mengejutkan penggemar, karena sebelumnya Jay Z tidak ingin karyanya masuk ke dalam aplikasi streaming musik lainnya. Ini terjadi setelah Ia memiliki layanan streaming musik bernama TIDAL. Ia meninggalkan beberapa karya di Spotify, salah satunya album duet dengan band Linkin Park berjudul Collision Course.

Kembalinya rilisan Jay Z kepada Spotify meyakinkan beberapa penggemar bahwa TIDAL mengalami kerugian sehingga Jay Z memilih kembali ke Spotify, mengikuti jejak sang istri, Beyonce yang sudah lebih dulu kembali ke Spotify pada bulan April lalu. Kini, penggemar sudah bisa memutar album-album Jay-Z seperti Watch the Throne, Magna Carta… Holy Grail, dan album terakhirnya, 4:44.

Tidak ketinggalan, Spotify sebagai penyedia layanan memberi ucapan ulang tahun dan selamat datang kepada rapper Jay Z lewat cuitannya di Twitter. Spotify menuliskan: “Selamat ulang tahun, Hov. Selamat datang kembali di Spotify.” Setelah dua tahun menarik karyanya, Jay Z sudah bisa didengarkan lewat Spotify.

Happy birthday, Hov 🎁

Welcome back to Spotify.https://t.co/exr5QGgwCK pic.twitter.com/t7l4H5zn6E

— Spotify (@Spotify) December 4, 2019

Sebelumnya, Jay Z mengumumkan menarik Spotify karena ia juga memiliki TIDAL, sebuah layanan streaming musik di tahun 2015. Membelinya dengan harga 56 juta dolar, Jay Z menjanjikan pengalaman mendengarkan musik untuk para pelanggan dengan kualitas tinggi. Ia juga sempat menyindir perusahaan rival seperti Google, Apple, dan Spotify, di tahun 2015 karena membayar royalti musisi lebih sedikit daripada yang mereka layak dapatkan.

Persaingan layanan streaming musik memang semakin menanjak tatkala teknologi ikut berkembang. Semua beramai-ramai menawarkan sesuatu yang beda dibandingkan pesaingnya. Eksklusif konten dan pre-save menjadi andalan layanan streaming musik demi meraih pelanggan yang loyal. Tetapi, kembali kepada pendengar musik yang memilih jalan-nya sendiri.