JAKARTA - Massive Attack berani berkata tidak untuk undangan sebagai pengisi acara di Coachella 2025. Mereka tegas mengambil sikap tersebut untuk alasan yang mulia.
Penolakan dari duo trip-hop asal Inggris itu datang dari faktor lingkungan. Selama sekitar empat dekade bermusik, Robert ‘3D’ Del Naja dan Grant ‘Daddy G’ Marshall konsisten dalam berbagai pergerakan untuk mengangkat isu iklim dan lingkungan.
Mereka berusaha membawa perubahan di industri musik agar lebih bersahabat dan tidak merusak alam. Seperti halnya yang mereka tunjukkan di Act 1.5 series di beberapa kota, mereka menekankan pentingnya faktor keberlanjutan serta menekan angka karbon semaksimal mungkin dalam pertunjukan musik.
"Kami menolak Coachella tahun depan karena sekali lagi, kami sudah pernah ke sana sekali, dan sekali saja sudah cukup," tegas Del Naja mengutip Billboard, 18 Desember.
BACA JUGA:
"(Acara itu) bertempat di Palm Springs. Itu adalah resor golf yang dibangun di padang pasir, dioperasikan dengan sistem penyiram, menggunakan pasokan air publik. Gila. Jika Anda ingin melihat sesuatu yang merupakan perilaku manusia yang paling konyol, tempat itu ada di sana," tambahnya.
Adapun aksi pertama dan terakhir Massive Attack di Coachella terjadi pada 2006 lalu. Mengetahui dampak lingkungan yang diakibatkan oleh penyelenggaraannya, band tersebut sepakat tak akan lagi menerima tawaran manggung di Coachella.