JAKARTA - Lebih dari sepuluh tahun berkiprah di kancah musik, Negative Lovers mengumumkan perilisan karya terbaru mereka berjudul Shatter. Lagu ini dirilis secara eksklusif di Bandcamp mulai 23 November, dan sudah tersedia di semua platform digital mulai hari ini, 16 Desember.
Selain lagu utama Shatter, single ini juga berisi dua lagu lain yang belum pernah dirilis sebelumnya yaitu Rock & Folk dan It Takes Me Back, yang direkam pada tahun 2012, diproduseri oleh Joseph Saryuf dari Santamonica.
Shatter mewakili evolusi Negative Lovers dalam bermusik. Ditulis oleh Tony Setiaji dan Libby A. Davitri, lagu ini menggali kedalaman konflik batin dan kehancuran emosional.
Ini adalah sisi yang lebih gelap dibandingkan dengan gaya bermusik khas band ini, memadukan noise rock yang kasar dengan ritme yang menghantui dan hipnotik. Lagu ini mengeksplorasi pergulatan universal tentang mengorbankan prinsip pribadi demi sesuatu atau seseorang yang dicintai.
"Lagu ini tentang perasaan terpecah ketika kita terpaksa bertindak melawan keyakinan diri kita hanya karena cinta atau keinginan," jelas Tony Setiaji dalam siaran tertulis yang diterima VOI, 16 Desember. "Ini sangat intens dan sangat pribadi.".
BACA JUGA:
Single ini diproduksi sendiri oleh Tony Setiaji, dimana visinya adalah untuk membentuk beberapa lapisan suara yang padat dan berat. Ini adalah tabrakan penuh energi dari distorsi, atmosfer, dan ketegangan, menggabungkan elemen Noise Rock, Post-Punk, EBM dan eksperimen sonik dengan sentuhan yang lebih gelap. Melalui lagu Shatter, Negative Lovers seakan ingin menunjukkan bahwa mereka tak pernah takut untuk membuka jalan baru sekaligus menghadapi kebenaran yang tidak nyaman.
Lewat Shatter, Negative Lovers sekali lagi membuktikan bahwa mereka siap mengambil risiko dan berevolusi tanpa kompromi. Lagu ini adalah perubahan besar dari karya mereka sebelumnya, namun tetap mempertahankan kedalaman emosional yang selalu menjadi ciri khas musik mereka. Ini adalah lagu yang merupakan perwujudan perjalanan mereka sejauh ini, sekaligus langkah berani menuju wilayah yang belum pernah dijelajahi.
"Kami selalu percaya untuk mendorong batasan," kata Yoga, "Dengan Shatter, kami tidak hanya merefleksikan dari mana kami berasal—kami juga menunjukkan ke mana kami akan pergi."