JAKARTA - Robert Smith sudah menjadi vokalis utama The Cure sejak debut lewat album “Three Imaginary Boys” pada tahun 1979. Namun begitu, posisi vokal bukanlah minatnya ketika belajar musik dan mulai bermain bersama band.
Saat masih sekolah, Smith lebih menyukai memainkan gitar elektriknya, ketimbang harus bernyanyi di atas panggung. Namun ada satu saat ia mencoba untuk menjadi frontman, dan tidak berjalan dengan baik.
“Di sekolah, saya tidak pernah melakukan apapun di atas panggung,” ungkap Smith mengawali ceritanya, saat wawancara terbaru dalam acara Absolute Radio.
“Bahkan ketika kami melakukan pertunjukan pertama, saya menyanyikan satu lagu di pertunjukan pertama kami, hanya untuk melihat seperti apa rasanya, dan saya menyanyikan lagu yang salah,” lanjutnya.
Saat itu, Smith membawakan lagu Jimi Hendrix yang berjudul “Foxy Lady”. Ia tampil dalam keadaan mabuk, hingga penampilannya berakhir kacau.
Penampilan yang membawa malapetaka itu tidak membuat rasa percaya dirinya membaik. Ia bahkan meyakini bahwa dirinya ditakdirkan untuk menjauh dari mikrofon.
BACA JUGA:
“Saya tidak pernah merasa cocok menjadi penyanyi. Saya tumbuh menjadi penyanyi karena saya berselisih dengan semua orang yang menduduki posisi itu, sampai saya menjadi penyanyi de facto,” ujarnya.
Smith menyebut suaranya sangat rendah dalam rekaman awal The Cure, dan berpikir tidak akan ada yang menyukai hasilnya.
Namun pada faktanya, banyak orang menyukai musik The Cure dan suara Smith. Ia bahkan bertahan menjadi vokalis utama selama lebih dari empat dekade.
"Entah mengapa, ketika saya bernyanyi, orang-orang merasa terhubung dengannya.Saya tidak tahu mengapa, dan saya rasa tidak ada penyanyi yang merasa terhubung,” pungkas Robert Smith.