JAKARTA - Nino Kayam yang akrab disapa Nino RAN berpendapat bahwa kurangnya ajang perlombaan bagi pencipta lagu jadi salah satu permasalahan yang ada di ekosistem musik Indonesia saat ini.
Pendapatnya itu disampaikan saat konferensi pers di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat hari ini, Senin, 2 Desember.
Menurur Nino, saat ini tidak ada keterlibatan langsung pemerintah untuk mencari talenta musik baru lewat lomba cipta lagu.
“Saya rasa, sayangnya permasalahan musik Indonesia adalah nggak ada platform lomba cipta lagu yang baik, yang di-endorse oleh pemerintah,” kata Nino.
“Rasanya dengan perubahan teknologi sekarang, semua orang punya fasilitas, referensi dan aksesnya luas sekali. Jadi andaikata pemerintah bisa membuat sebuah kompetisi mencipta lagu untuk segala kalangan,” lanjutnya.
Nino memberi contoh, dengan mengadakan lomba cipta lagu anak-anak yang didukung penuh, maka lagu anak terbantu untuk muncul ke permukaan.
BACA JUGA:
Selain itu, perlombaan juga bisa dibuat untuk pencipta lagu senior, yang mungkin kurang mendapat tempat di industri.
“Pun sebenarnya bagi pencipta lagu senior, diberikan lagi gelanggang bagi mereka ikut lomba cipta lagu veteran, misalnya,” ujar vokalis RAN itu.
“Karena kita nggak bisa pungkiri,banyak karya cipta lagu Indonesia yang evergreen (abadi) berkat lomba cipta lagu. Kalau itu bisa dihidupkan, akan sangat baik,” imbuhnya.
Menanggapi apa yang dikatakan Nino, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyambut baik. Dia merasa usulan tersebut bisa segera terlaksana.
“Kita langsung laksanakan saja. Masuk akal sekali. Mungkin ini bisa jadi aspirasi, anak muda dari berbagai daerah lomba menciptakan lagu. Itu menarik sekali. Saya melihat lagu anak jarang kelihatan juga sekarang,” ujar Fadli.
Sebagai informasi, lomba cipta lagu bukan hal asing di industri musik Indonesia. Pada awal tahun 1970an hingga tahun 1990an, terdapat Festival Lagu Populer Indonesia, ajang yang diperuntukkan bagi pencipta lagu, dimana pemenangnya akan melakukan rekaman dan masuk dalam album kompilasi.