JAKARTA - Peran media sosial dalam memperkenalkan musisi dan karyanya tidak dapat dikesampingkan. Meski terdengar tidak cukup adil, keberhasilan rilisan sebuah lagu terkadang dinilai dari tingkat ke-viral-an di media sosial. Semakin banyak lagu tersebut diputar di platform seperti TikTok, maka label ‘sukses’ dengan mudah disematkan.
Bagi mereka yang sudah melewati era sebelum digitalisasi menguasai dunia musik, viral saja tentunya belum cukup. Bahkan untuk beberapa konteks, mereka yang hanya mengejar untuk viral kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap tidak mengindahkan esensi sebuah karya secara utuh.
Namun bagaimanapun juga, menjadi viral di media sosial tentu tidak sepenuhnya buruk. Karena lagunya yang terus berseliweran di TikTok, musisi pemiliknya jadi terbantu untuk memperkenalkan diri kepada pendengar. Hal tersebut dialami dbatlayar, duo asal Jakarta dari kakak-beradik Dave (vokal, gitar) dan Joy (vokal, kibor), dengan lagunya, “Badut Baru” yang sempat viral di media sosial.
Sebelum “Badut Baru” viral di media sosial, dbatlayar menjalani perjalanan yang tidak terbilang mudah. Mereka mencoba untuk bekerja keras dan berupaya untuk konsisten dalam bermusik.
Dave dan Joy besar dari keluarga penyuka musik. Keduanya sudah mulai bermain musik sejak masih duduk di bang Sekolah Dasar (SD). Memasuki usia remaja, Dave dan Joy punya bandnya masing-masing bersama teman di sekolah. Saat itu, mereka juga mulai belajar menulis lagu.
Pada tahun 2019, Dave dan Joy membentuk dbatlayar, grup duo yang namanya diambil dari nama fam mereka, Batlayar. Beruntung, seorang teman bersedia membantu mereka untuk merekam lagu.
“Kebetulan kita emang pengen rilis lagu, tapi ada keterbatasan sarana dan prasarana, kita nggak tau gimana, ya beruntungnya ada orang yang mau ngerekamin,” ujar Joy saat berkunjung ke kantor VOI di Tanah Abang, Jakarta Pusat baru-baru ini.
BACA JUGA:
Dari situ, Dave dan Joy mantap untuk terjun ke industri musik sebagai duo. Single debut “Terpendam” akhirnya dirilis awal tahun 2020.
Mereka pun berjalan secara mandiri, Joy mulai belajar untuk memproduksi karya sendiri, sedangkan Dave belajar bagaimana karya dbatlayar bisa diperdengarkan ke publik.
“Sampai akhirnya kita mikir, oh emang udah jalannya nih. Karena kita mau, nggak ada jalannya, tapi Tuhan pertemukan kita dengan orang buat buka jalannya, buat bisa rilis lagu,” kata Joy.
Konsep duo dipilih bukan tanpa alasan. Dave sebagai kakak dan Joy sebagai adik merasa punya visi bermusik yang sama.
“Kita mau membawa konsep kakak-adik ini dalam bermusik dengan memberikan kehangatan, lewat interaksi kita juga, jadinya memang konsep duo ini yang kita pakai,” ujar Dave.
Setelah memiliki single debut, dbatlayar mencoba untuk konsisten merilis lagu setiap tahunnya, ada “Terimalah” di tahun 2021, “Tertunda” di tahun 2022, “Mawar Merah” di tahun 2023, dan sampai pada “Badut Baru” di tahun 2024.
Setiap lagu ditulis oleh Dave dan Joy dengan pola serupa, dimana Dave fokus pada penulisan lirik dan Joy fokus pada komposisi musik.
Untuk lagu terakhir, “Badut Baru”, ditulis berdasarkan kisah Dave di tahun 2023. Saat itu, sang kakak merasa menjadi ‘badut’ dalam percintaannya. Dengan kata lain, perasaan Dave terhadap wanita pujaannya tidak mendapat respon serupa.
“Kebetulan waktu itu aku lagi ngerasain jadi badut, akhirnya wah jadiin lagu deh, kayaknya cocok nih. Jadi, rekaman pertama itu kita pakai handphone dan disimpan di voice note,” tutur Dave.
”Badut Baru”, lagu yang viral sebelum dirilis
Bernaung di dalam KEINA Creative yang dibentuk oleh HIVI!, dbatlayar mencoba hal baru saat memperkenalkan “Badut Baru” ke pendengarnya. Alih-alih merilis lagu secara utuh di platform streaming digital (DSP), mereka lebih dulu memperkenalkan potongan chorus lagu melalui TikTok dan Instagram.
“Sebenarnya kita juga nggak ekspektasikan (untuk viral), karena kita awalnya cuma coba hal baru yang belum pernah kita lakukan, yaitu kita coba share dulu potongan lagunya di sosial media, di TikTok dan Instagram,” tutur Joy.
“Kita udah omongin sama teman-teman (pendengar) yang lain juga, kalau dari masukin lagu ini ke media sosial sampai rilis dikasih waktu sebulan, krena kita pengin liat nih, alurnya kayak gimana, algoritmanya gimana. Tapi ternyata sebelum sebulan respon teman-teman positif dan cukup bagus,” lanjutnya.
Dave mengaku bersyukur dengan respon pendengar untuk “Badut Baru”. Ketika lagunya dirilis utuh di DSP, catatan stream-nya jauh lebih besar dari empat lagu terdahulu. Hal ini juga membuat lagu-lagu mereka yang lain mengalami peningkatan jumlah pendengar.
“Kalau yang aku lihat dari respon teman-teman yang komentar dan DM (Direct Message di Instagram), itu rata-rata relate sama kisahnya. Karena kita jadi badut kan bukan cuma di percintaan doang, tapi kadang dalam pertemanan, pekerjaan, bahkan sampai di keluarga pun ada orang yang merasa jadi badut. Karena jadi badut ibaratnya menyenangkan orang tapi sendirian aja," ujar Dave.
Apa yang didapat lewat lagu “Badut Baru” jelas membuat dbatlayar semakin dikenal penikmat musik Tanah Air. Namun di samping itu, ‘kasus lagu viral’ justru membuat Dave dan Joy sebagai musisi yang sedang merintis jalannya di industri musik semakin banyak belajar dari interpretasi pendengar terhadap karya mereka.
“Nah itu jadi PR (pekerjaan rumah) kita juga, gimana caranya kita ngenalin dbatlayar-nya. Lagunya mungkin udah pernah didengar, tapi ada kita loh yang punya lagunya, dan kita punya karya yang lain,” ucap Joy.
“Selain itu, dari angkanya karena lebih besar dari karya-karya sebelumnya, kita jadi ngerasain lebih banyak lagi opini dan interpretasi orang ke karya-karya kita. Jadi itu juga bikin kita semakin belajar sih,” timpal Dave.
Dave dan Joy sadar betul, “Badut Baru” yang viral bukan berarti mereka dapat dikatakan sukses. Namun setidaknya, mereka sadar bahwa kerja keras sejak membentuk dbatlayar berada di jalur yang tepat. Rilisan lain juga sudah dipersiapkan untuk mengikutinya.
“Jadi, apapun yang terjadi, maksudnya kita dari sebelum ‘Badut Baru’ ini dirilis, kita juga udah tau kita ada satu lagu yang kayak gimana, dengan buat seperti apa konsepnya, kita udah tau juga. Kalau lagu ‘Badut Baru’ banyak yang dengar, itu bonus dari apa yang kita kerjakan juga,” kata Joy.
Semakin dikenal publik juga diikuti dengan tanggung jawab tersendiri. Dengan harapan semakin banyak panggung untuk dbatlayar, Dave dan Joy memilih untuk mengambil kursus vokal guna menjadi penampil yang lebih baik.
“Itu salah satu yang jadi tanggung jawab kita juga. Karena kita sebagai pekerja seni, kita juga ngerasa butuh diperlengkapi dengan berbagai macam hal, salah satunya adalah kita belajar vokal lagi,” kata Joy.
“Karena kita ngerasa ketika dikasih tanggung jawab lebih, kita juga harus mempersiapkan segala sesuatu lebih lagi,” imbuhnya.
Dave dan Joy punya harapan besar yang bukan sekedar lagunya viral di media sosial. Sebagai musisi, mereka ingin terus berkembang, bertemu dengan lebih banyak orang, dan memperkenalkan musik yang jujur.
“Kita punya visi yang sama di musik, yaitu untuk bermusik dengan jujur dan kasih karya kita yang terbaik untuk jadi teman baru buat pendengar. Jadi harapannya lebih ke situ, dari kita sebagai musisi bisa berkembang secara performa dan bisa lebih bertemu dengan teman-teman yang mendengarkan kita,” ujar Dave.
“Dan kita juga berharap bisa memberikan kehangatan, bukan hanya dari karya kita, tapi pas kita ketemu di atas panggung, kita berdua juga bisa memberikan kehangatan,” pungkas Joy.