Bagikan:

JAKARTA - RAN akan merayakan hari jadi ke-18 tahun pada November mendatang. Hal ini menandakan kekompakan Rayi, Asta, dan Nino yang selalu terjaga sejak terbentuknya di tahun 2006.

Tentunya bukan pekerjaan mudah untuk menjaga kekompakan selama 18 tahun. Nino pun menyebut apa yang menjadi kunci RAN dalam mempertahankan formasinya sampai saat ini

“Gaji bagi rata,” kata Nino kepada awak media di Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Rayi mengamini apa yang dikatakan Nino. Menurutnya, penting untuk menerapkan prinsip bagi rata dalam sebuah grup musik, bukan hanya soal penghasilan, namu juga hal lainnya.

“Tapi beneran, kita itu semua hal di RAN itu one for all, all for one (satu untuk semua, semua untuk satu). Jadi kita bertiga, semua-semua dibagi tiga, tanggung jawab dibagi tiga juga,” ujar Rayi.

“Sama, jangan lupa bersyukur,” timpal Nino.

Vokalis utama RAN itu mencoba merefleksikan perjalanan musiknya bersama Rayi dan Asta. Dia bersyukur tidak pernah bongkar-pasang personel.

“Kemarin baru aja ngobrol, kayak ternyata 18 tahun bersama, walaupun buat kita kaya nggak berasa. Ternyata di luar sana banyak banget grup musik yang harusnya bongkar-pasang formasi. Ya alhamdulillah kita sampai saat ini masih utuh bertiga,” ujar Nino.

“Dan kita kadang juga lupa kalau itu sesuatu yang harus kita syukuri. Jadi kayaknya ini momen yang tepat banget untuk mensyukuri keutuhan formasi kita bertiga lagi, dengan mengeluarkan album ini. Kita emang masih bersama-sama untuk berkarya,” imbuhnya.

Sebagai informasi, RAN baru saja merilis album penuh keenam dengan tajuk “Teater Nestapa”. Album ini bermaterikan 12 lagu sebagai paket lengkap akan sisi hidup yang penuh dengan pertanyaan dan perjuangan yang dihadapi manusia ketika berurusan dengan hati.