JAKARTA - Maribou State baru saja mengumumkan rencana perilisan album baru mereka berjudul ‘Hallucinating Love’. Karya duo asal inggris ini akan diperkenalkan secara resmi mulai 31 Januari tahun depan lewat label musik Ninja Tune.
Bersamaan dengan pengumuman tersebut, duo yang terdiri dari Chris Davids dan Liam Ivory tersebut turut merilis single baru berjudul “Otherside” yang menampilkan penampilan vokal dan rekan kolaborator mereka Holly Walker.
Single “Otherside” dirilis menyusul kesuksesan single “Blackoak” yang membawa nuansa musik khas Maribou State, lengkap dengan berbagai lapisan musik elektronik, dipadukan dengan instrumentasi live dan juga beragam lapisan vokal. Semuanya berangkat dari bagian hook serba catchy ala Maribou State yang telah memenangkan banyak pendengar dari seluruh dunia.
Album ‘Hallucinating Love’ digambarkan sebagai album yang ambisius, penuh energi, diwarnai lagu-lagu anthemic, dengan bagian strings yang indah, dan penampilan vokal dari rekan kolaborator mereka Holly Walker dan Andreya Triana. Album baru mereka dengan mudahnya menyatukan keintiman dan kompleksitas musik Maribou State.
BACA JUGA:
“Saat kami sedang di tengah proses menulis album ini, kami membayangkan betapa menyenangkannya untuk dapat kembali ke atas panggung, untuk menyatukan semua orang. Album ini adalah tentang berada di tempat yang gelap, di mana kita sedang berjuang, dan menantikan masa depan yang cerah,” kata Liam dalam siaran tertulis yang diterima VOI.
Proses kolaborasi dengan sesama musisi lain membuahkan sederet karya yang luar biasa, apalagi saat karya-karya tersebut direkam di berbagai perdesaan Inggris. Liam dan Chris mengundang banyak kolaborator termasuk produser Jack Sibley dan bassist Jonjo Williams. Mereka pun membentuk banyak komunitas kecil ke mana pun mereka pergi. Hasilnya adalah musik yang diwarnai dengan sebuah energi baru. Single pertama dari album baru mereka, “Blackoak” yang dirilis tahun lalu, menampilkan penampilan vokal paduan suara amatir yang terdiri dari teman-teman mereka sendiri yang direkam di tangga dari sebuah rumah tua.
Kedua personel Maribou State ingin menampilkan dan merayakan musik elektronik khas Inggris yang mencakup beragam genre seperti jungle hingga UK garage, IDM, dan juga trance. “Kami selalu terkesan sembunyi selama ini dan mengedepankan ambiguitas dan anonimitas,” ujar Liam.
“Namun seraya kami bertambah dewasa, kami pun ingin lebih menunjukkan siapa kami sebenarnya. Rasanya masuk akal untuk akhirnya kami mengarahkan pandangan kami kepada kultur musik dance Inggris yang kami benar-benar banggakan,” tambahnya.
Dalam hari-hari tergelap mereka, Maribou State selalu menantang diri mereka sendiri dan terus mendorong berbagai batasan kreativitas mereka. Mereka memasuki fase baru dalam karir mereka dengan semangat yang lebih kuat dari sebelumnya, tidak hanya sebagai produser namun sebagai seorang seniman.