JAKARTA - Liam Gallagher untuk pertama kalinya buka suara setelah banyak penggemar mengeluhkan penetapan harga dinamis untuk tiket konser tur reuni Oasis tahun depan.
Melalui akun X pribadinya, Liam menanggapi reuni dirinya dengan Noel dan bagaimana respons penggemar yang menyesali mahalnya harga tiket.
“OASIS kembali, selamat datang dan kudengar SIKAP mereka BURUK, senang mengetahui sesuatu tidak akan pernah berubah,” tulis Liam Gallagher di X, Jumat, 6 September.
Seorang penggemar dengan nama akun @sstopp2 mencoba menanggapi pernyataan Liam. Dia menyebut Oasis telah menipu penggemarnya, melihat bagaimana harga tiket menjadi lebih mahal ketika menunggu antrean.
“Tidak menyangka mereka akan menipu penggemar sebanyak itu. Sungguh memalukan,” tulis @sstopp2.
Hanya berselang dua menit, Liam langsung membalas pernyataan penggemar tanpa berbasa-basi.
“DIAM,” balas Liam singkat.
Pria 51 tahun itu juga menanggapi penggemar lain yang menanyakan apakah masih ada tiket tersedia untuk reuni Oasis.
Liam pun menjawab dengan sarkas, “Banyak sekali tapi harganya benar-benar mahal 100 ribu pounds. Berlutut saja.”
Sebelumnya, penggemar ramai mengkritik harga tiket Oasis yang dirasa terlalu mahal. Mereka pun menyatakan kekecewaannya terhadap Gallagher bersaudara.
“Working class band with upper class prices (band kelas pekerja dengan harga kelas atas),” tulis salah satu warganet di kolom komentar Instagram Oasis.
Media-media Inggris juga ikut memberitakan kekecewaan penggemar atas mahalnya tiket pertunjukan Oasis untuk musim panas tahun depan, terlebih dengan penetapan harga dinamis.
BBC dalam laporannya, mengungkap bagaimana seorang penggemar, John, dan keluarganya merasa sangat kecewa setelah gagal mendapatkan tiket konser Oasis.
Dalam “perang tiket” konser Oasis, John menggunakan ponsel dan iPad miliknya saat bekerja di Burnley. Kemudian istri dan putranya menggunakan ponsel dan laptop di rumah, di Cumbria. Sementara putrinya menggunakan ponselnya, di Leeds.
"Istri dan putra saya bepergian dengan kereta api ke Leeds, berganti kereta, dan terus-menerus menggunakan ponsel mereka saat mengantre (tiket konser Oasis)," kata John kepada BBC Radio 5 Live.
BACA JUGA:
"Istri saya mengatakan dia melihat banyak orang lain dalam situasi yang sama, semuanya menatap ponsel mereka, mencoba membeli tiket,” lanjutnya.
Setelah enam jam mengantre daring, John menyerah, namun istrinya ditawari tiket yang masing-masing seharga 355 poundsterling atau setara Rp7,2 juta.
"Menurut saya itu memalukan," ucap John.
“Oasis telah membangun karier mereka berdasarkan hubungan yang mereka miliki dengan orang-orang biasa. Tetapi ketika Anda mengantre sepanjang hari dan harga tiket naik lebih dari dua kali lipat, saya pikir mereka telah melanggar kontrak dengan kelas pekerja,” lanjutnya.
"Sekarang mereka sudah mati bagi saya."