Bagikan:

JAKARTA - Sheila On 7 membuka rangkaian tur “Tunggu Aku Di” dengan tampil di hadapan puluhan ribu penonton yang memadati Stadion Utama Kaltim Palaran, Samarinda pada Sabtu, 27 Juli malam.

Sebelum Duta cs tampil di atas panggung, pertunjukan dibuka oleh dua grup yang ditunjuk sebagai penampil pembuka, Good Morning Everyone dan Murphy Radio.

Sheila On 7 menampilkan total 22 lagu di sepanjang penampilannya, dengan lagu “Pejantan Tangguh” sebagai repertoar pembuka.

Band asal Yogyakarta itu juga membawakan lagu-lagu hits mereka di hadapan Sheilagank, seperti “Jadikanlah Aku Pacarmu”, “Film Favorit”, hingga “Sephia”.

Lagu “Tunggu Aku di Jakarta” yang sejalan dengan tajuk tur kali ini menjadi repertoar penutup dari Duta, Eross, Adam, dan pemain sesi yang hadir malam itu.

Adam mengaku puas dengan penampilan Sheila On 7 di Samarinda. Baginya, penampilan tadi malam menjadi ajang reuni dengan para penggemar di Samarinda dan sekitarnya.

"Bertahun-tahun kami tidak main ke Samarinda. Momen ini akhirnya sekaligus jadi ajang reuni untuk Sheila On 7 dan para Sheilagank dari Samarinda dan sekitarnya,” kata Adam dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Minggu, 28 Juli.

Kepuasan lain juga dinyatakan Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara selaku promotor, yang menyebut konser Sheila On 7 kembali mewarnai Stadion Utama Kaltim Palaran yang sudah lebih dari satu dekade tidak menyelenggarakan pertunjukan besar.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan luar biasa dari seluruh pihak terkait serta Sheilagank yang hadir. Kehangatan dan antusiasme semua pihak membuat konser ini menjadi sangat spesial. Kami bangga bisa memulai tur ini di Samarinda dan berharap semangat ini terus menyala di kota-kota selanjutnya,” ujar Ayu.

“Kami juga sangat senang kehadiran kami di Samarinda disambut dengan hangat, terlebih dengan diizinkannya kami menggunakan Stadion Palaran sebagai venue konser pembuka,” lanjut Ayu.

Setelah membuka tur di Samarinda, Sheila On 7 akan melanjutkan tur “Tunggu Aku Di” dengan mengunjungi Makassar (10 Agustus), Pekanbaru (31 Agustus), Medan (14 September), dan berakhir di Bandung (28 September).