JAKARTA - Seorang tentara Israel terbunuh di Gaza beberapa minggu setelah mengikuti audisi Eurovision Song Contest 2024.
Shaul Greenglick adalah satu dari tiga tentara yang baru-baru ini dilaporkan tewas oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), melalui The Times Of Israel, di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.
Menurut Billboard, Greenglick mengikuti audisi untuk The Next Star dari Israel, sebuah seri kompetisi menyanyi di mana kontestan Eurovision dari negara tersebut dipilih, saat sedang cuti bulan lalu.
Dia mendapatkan tempat di babak berikutnya tetapi dia dilaporkan keluar dari kontes untuk kembali ke tugas militernya.
Terbunuhnya Greenglick terjadi hanya beberapa hari setelah Yotam Haim, drumer band heavy metal Israel, Persephore, dibunuh IDF setelah dikira sebagai pejuang Hamas.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, militer Israel mengatakan 170 tentaranya telah tewas. Sementara itu, 21.800 orang di Gaza, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, tewas dalam konflik tersebut, menurut kementerian kesehatan di Gaza (via Sky News).
BACA JUGA:
Eurovision sendiri sesungguhnya mendapat reaksi keras dan seruan boikot setelah mengizinkan Israel berkompetisi di kompetisi tahun depan. Selain itu, The Times Of Israel melaporkan bahwa Asosiasi Komposer dan Penulis Lirik di Islandia menyerukan negara mereka untuk tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eurovision tahun depan kecuali Israel dilarang berkompetisi.
Meskipun ada protes, Uni Penyiaran Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa saat ini mereka tidak memiliki rencana untuk melarang Israel mengikuti Eurovision Song Contest.
Baruch Dayan HaEmet
This was 26 year old Cpt. (res.) Shaul Greenglick of the Nahal Brigade's 931st Battalion from Raanana who was killed in action in Gaza
He was once a contestant on the Israeli singing show called "The Next Star"
May his memory be for a blessing pic.twitter.com/GcycIWBCT4
— Documenting Israel (@DocumentIsrael) December 26, 2023