JAKARTA - Sejarah akan tercipta lewat as1one yang direncanakan debut dalam waktu dekat. Untuk pertama kalinya, ada boy group yang beranggotakan warga Israel dan Palestina.
Adapun, anggota as1one terdiri dari enam pria muda. Empat di antaranya merupakan warga Israel, dan dua sisanya adalah warga Palestina.
Mereka yang warga Palestina adalah Sadik Dogosh (20) dan Aseel Farah (22). Sementara, mereka yang warga Israel adalah Neta Rozenblat (22), Nadav Philips (23), Niv Lin (22), dan Ohad Attia (22).
Melansir Billboard, Aseel Farah menyatakan mereka ingin membawa misi kemanusiaan lewat grup gabungan Israel dan Palestina ini.
“Kami tidak ingin menjadi politis. Kami hanya ingin membawa kemanusiaan,” kata Aseel Farah.
Sejauh ini, as1one diketahui telah menjalani proses rekaman untuk debut albumnya. Rekaman dilakukan beberapa waktu lalu di Los Angeles, Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Dalam proses penggarapan album, as1one menjalani sesi studio dengan dua produser sekaligus pencipta lagu, Jenna Andrews dan Stephen Kirk. Keduanya merupakan sosok di balik lagu Butter dan Permission To Dance dari BTS.
Menceritakan momen sulit saat sesi studio, Neta Rozenblat mengatakan, para anggota berproses di tengah kabar meninggalnya teman dan keluarga mereka. Diketahui delapan orang yang merupakan teman dan keluarga para personel harus meninggal dunia akibat konflik Israel dan Palestina dalam beberapa waktu terakhir.
“Momen terberat adalah saat sesi studio. Saya diberitahu dua orang temanku terbunuh, Niv juga diberitahu temannya terbunuh. Sangat banyak cerita menyakitkan saat sesi berlangsung,” ujar Neta Rozenblat.
“Betapa gilanya saat saya menerima pelukan dari orang Palestina saat teman Israel saya meninggal,” timpal Niv Lin.
“Itulah cerita kami,” tegasnya.
Saat ini, apa yang diperbincangkan oleh as1one bukan hanya menjadi grup yang besar dan dikenal banyak orang, mereka ingin sesuatu seperti Penghargaan Nobel Perdamaian.