Sejarah <i>Girl Group</i> Perempuan di Indonesia
Cherrybelle (instagram @fellyyoung21)

Bagikan:

JAKARTA - Jumat, 27 Februari, merupakan hari kelahiran Cherrybelle. Bagi para penikmat musik lokal mungkin tidak asing dengan nama ini. Ya, grup pertama yang dibuat oleh Catz Records ini menjadi pembuka jalan bagi label lain untuk ikut mendirikan girl group. Maklum saja, saat itu hallyu wave, istilah untuk fenomena K-pop sedang naik-naiknya. Hallyu wave di Indonesia kian meningkat berkat kehadiran girl group seperti Girls’ Generation (SNSD), Wonder Girls, 2NE1, KARA, dan sebagainya.

Kepopuleran grup perempuan tersebut membentuk ide untuk mengaplikasikan konsep yang sama di Indonesia. Sebelum Cherrybelle, beberapa girl group sudah didirikan seperti 7 Icons dan Super Girlies. 7 Icons, hadir sebagai girl group pertama yang berasal dari hubungan antara tujuh anggota dengan pekerjaannya yang saling berkaitan. Playboy menjadi single pertama mereka yang mengadopsi gaya K-pop.

Single demi single milik 7Icons banyak dibantu oleh penyanyi dan penulis andal seperti Abdul dari Abdul & Coffee Theory, Dewiq, dan Bebi Romeo. Kepopuleran grup ini membawa tujuh personelnya ke dunia opera sabun, di antaranya ada Go Go Girls dan Cinta 7 Susun. Setelah 7 Icons, grup Super Girlies milik GP Records juga hadir. Mereka memilih harajuku Jepang sebagai konsep grup sehingga video musik serta penampilan mereka didominasi dengan tabrak warna sana-sini.

Sayangnya, grup ini hanya bertahan tanpa merilis satu pun album. Memulai karier dengan lagu Malu Malu Mau, lagu ini dikritik karena diduga menjiplak lagu milik Berryz Koubou berjudul Rival. Kemudian mereka merilis single Aw Aw Aw dan menjadi soundtrack sinetron Yang Masih di bawah Umur. Karena sinetron ini jugalah popularitas lagu mereka makin dikenal. Mereka pun berlanjut merilis lagu Hip Hip Hura milik almarhum Chrisye. Lagu tersebut baru-baru ini menjadi lagu pengiring film Mahasiswa Baru pada tahun 2019.

Catz Records tidak mau kalah dengan fenomena ini. Mereka membentuk Cherrybelle yang resmi debut pada tahun 2011. Para penggemar K-pop merasa tidak terima dengan konsep Cherrybelle yang disebut-sebut meniru SNSD dari Korea Selatan. Selain jumlah personel yang sama yaitu sembilan orang, para penggemar menilai lagu-lagu Cherrybelle menjiplak SNSD habis-habisan. Salah satunya, Best Friend Forever yang memilik nada chorus yang sama dengan Kissing You milik SNSD.

Sepanjng kariernya, Cherrybelle berganti formasi sebanyak 10 kali. Meskipun bukan yang pertama, grup ini berhasil menjadi benchmark girlgroup di Indonesia. Atensi yang diterima Cherrybelle berkembang ketika mereka membintangi film, ftv, serta sinetron. Penggemar yang terhitung banyak itu juga sanggup memenuhi venue setiap kali mereka mengadakan konser. Girl group ini juga menjadi inspirasi dari empat buku yang mereka rilis, video game serta membawa mereka membintangi lebih dari 20 iklan. Hal ini jarang terjadi untuk girl group sebaya mereka yang kebanyakan hanya berkutat di sekitar musik dan televisi.

Cherrybelle lantas mendirikan beberapa sub unit, di antaranya Fun Chibi, Sweet Chibi, dan Beauty Chibi. Sub unit ini memiliki konsep yang berbeda dari Cherrybelle namun sesuai dengan judul unitnya. Baru-baru ini, anggota Cherrybelle terlihat kembali bersama. Meski tidak ada inisiasi untuk merilis proyek baru, tetapi mereka berhasil mengobati kerinduan penggemar.

Pada Juli 2011, Blink menjadi grup keempat yang hadir di belantika musik Indonesia. Para personelnya berasal dari alumni ajang pencarian bakat Idola Cilik dan acara musikal Laskar Pelangi. Kemampuan vokal yang mumpuni jelas menjadi nilai jual Sivia, Pricilla, Ify, Shilla, dan Febby. Di usia yang saat itu tergolong masih muda, mereka menjadi idola para remaja.

Sampai tahun 2016, Blink menelurkan sejumlah single serta bermain dalam opera sabun Putih Abu-Abu sebagai pemeran utama. Trek terakhir yang dirilis secara grup adalah lagu Percayalah yang diciptakan oleh Bemby Noor. Saat ini, kelima anggota Blink menjalani karier solo.

Di paruh keempat tahun 2011, personel grup Vierra, Kevin Aprilio mengumumkan akan mengorbitkan girl group bernama Princess melalui agensi miliknya, Aprilio Kingdom. Dengan trek utama Jangan Pergi, mereka menampilkan sisi girl group dewasa yang berbeda dari grup yang sebelumnya sudah ada. Sayangnya, setelah salah satu personelnya, Alika, keluar dari Princess, grup ini hilang arah. Mereka memutuskan bubar pada tahun 2014.

Tahun 2012, label Inbek milik artis Indra Bekti menghadirkan grup Winxs dengan anggota Salsha, Steffi, Cassie, dan Bella. Seiring dengan perilisan single Malu Tapi Mau, Winxs menjajal dunia opera sabun dengan menjadi pemeran utama dalam sinetron Hanya Kamu bersama Coboy Junior. Menjadi grup dengan konsep anak-anak, Winxs mendapatkan penggemar dalam waktu singkat.

S.O.S menjadi girl group yang menutup era grup vokal perempuan di tahun 2010-an. Sensation of Stage - demikian nama panjangnya - adalah pemenang kompetisi Galaxy Superstar. Mereka mendapatkan kesempatan training di Korea Selatan bersama Rainbow Bridge Agency (kini berubah menjadi Rainbow Bridge World), agensi bagi Geeks, MAMAMOO, dan VROMANCE. Mereka juga merilis album mini dengan trek jagoan Drop It Low dalam versi Indonesia dan Inggris. Namun, training di Korea Selatan pun tidak menjamin jalan panjang bagi sebuah grup.

Setelah 2012, hallyu wave sedikit berkurang karena banyaknya pengaruh penyanyi internasional. Acara musik yang semula menjadi tempat promosi mereka ini juga makin sedikit lantaran konsepnya berubah.

Tahun 2017, grup Soulsisters memberi napas baru pada industri musik Indonesia. Grup hasil bentukan acara The Next Boy/Girl Band ini mencari personel dengan beragam kemampuan baik menari maupun menyanyi. Soulsisters menjadi pemenang dan membawakan lagu Curi Hatiku produksi Laleilmanino. Belum ada kabar terbaru dari Soulsisters selain Vanya yang kini bergabung dengan ZGirls, grup asal Zenith Media Contents.