Bagikan:

JAKARTA - Sepeda motor listrik kini telah mengalami peningkatan signifikan dalam hal kinerja. Namun masih ada tantangan dalam mencapai tingkat kekuatan dan kecepatan yang setara dengan sepeda motor ICE. Produsen perlu mengembangkan teknologi yang dapat memberikan akselerasi yang cepat dan performa yang andal bagi pengendara.

Selain itu, tantangan lain adalah menciptakan desain sepeda motor yang mampu menampung baterai listrik dengan kapasitas yang cukup untuk memberikan jarak tempuh yang memadai. Ruang terbatas pada sepeda motor membuat sulit untuk menempatkan baterai yang cukup besar untuk memberikan daya yang diperlukan.

Jochen Zeitz, CEO Harley-Davidson, mengatakan bahwa perusahaannya tidak menutup kemungkinan apapun saat industri sepeda motor beralih ke praktik yang lebih berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim.

Dalam sesi tanya jawab eksklusif dengan MCN selama perayaan ulang tahun ke-120 perusahaan di Budapest, Ketua, Presiden, dan CEO tersebut berbicara tentang kesulitan yang dihadapi dalam desain motor listrik - dengan tim desain terbatas oleh ketersediaan ruang penyimpanan di dalamnya.

"Kita bukan industri yang menjual triliunan mobil setiap tahun," kata Zeitz, dikutip dari MCN, 12 Juli.

Zeitz mengakui bahwa industri sepeda motor lebih spesifik dan lebih rumit. Ia menjelaskan bahwa perancangan sepeda motor hampir seperti berada dalam bisnis pesawat. Menurut Zeitz, mobil relatif lebih mudah dibandingkan dengan sepeda motor. Dalam sepeda motor, hanya terdapat dua roda dan ruang yang terbatas untuk menyimpan semua teknologi yang diperlukan dalam baterai dan powertrain yang kompak, namun tetap mampu mengisi daya dengan cepat dan memiliki jarak tempuh yang mencukupi.

Harley-Davidson sudah masuk ke pasar motor listrik dengan meluncurkan LiveWire pertama pada tahun 2019. Sekarang, nama ini mewakili sub-brand (sebelumnya dikenal sebagai Harley LiveWire) bersama dengan jajaran sepeda motor bensin H-D. LiveWire One ini akan segera ditemani oleh S2 Del Mar.

Selanjutnya, Zeitz juga membicarakan tentang pilihan dekarbonisasi lainnya, seperti e-fuels, sebelum menyimpulkan bahwa secara keseluruhan dia belum yakin mengenai bagaimana masa depan industri sepeda motor akan terlihat.

Zeitz menjelaskan bahwa investasi dalam teknologi dan infrastruktur memiliki keterbatasan. Ada infrastruktur yang sudah ada untuk bahan bakar, jadi jika ada peluang untuk memanfaatkannya dalam jangka panjang, mungkin ada opsi lain yang bisa melengkapi energi listrik.

Dia menambahkan bahwa pada saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Kemungkinan akan ada kelangkaan logam berharga dan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi industri, sehingga daur ulang akan menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, mereka tidak ingin menutup pintu terhadap opsi apapun.

"Dari perspektif saya, kami telah membuat keputusan berinvestasi dalam kendaraan listrik, tetapi kami tidak menutup kemungkinan apa pun terutama jika masih ada cara untuk menggunakan mesin pembakaran," pungkasnya.