JAKARTA - Divisi performa tinggi yang dimiliki oleh Mercedes-Benz, Mercedes-AMG menghadirkan GT 63 S E Performance 4-Door Coupe model tahun 2025 untuk pasar Amerika Serikat (AS) dengan performa terbuas di kelasnya.
Melansir dari Motor1, Kamis, 6 Februari, mobil bertubuh coupe ini masih mempertahankan elemen aerodinamika yang mumpuni mulai hadirnya spoiler depan dengan bermaterial serat karbon di beberapa bagian bodi.
Bagian depannya dilengkapi dengan grill yang dioperasikan secara elektronik sehingga dapat membuka dan menutup aliran udara melalui radiator dari AMG GT R.
Mobil tersebut masih mempertahankan desain seperti sebelumnya dengan sayap belakang aerodinamis. Kemudian, mobil bergaya sport ini memanfaatkan anti-roll bar belakang untuk meningkatkan kekakuan sasis, serta hadirnya aero aktif untuk memaksimalkan performanya.
Mercedes-AMG GT 63 S E Performance 4-Door Coupe merupakan varian tertinggi dalam keluarga GT empat pintu di divisi AMG dengan menawarkan mesin gahar 4.0L M177 Biturbo V8 menggabungkan powertrain listrik yang sama seperti sebelumnya.
BACA JUGA:
-
| OTOINFO
Mau Luncurkan 5-7 BEV Baru di AS, Pabrik Baterai Pertama Toyota di AS Siap Beroperasi
06 Februari 2025, 15:18
Mesin bensinnya menghasilkan tenaga mencapai 639 ps dan torsi puncak 900 Nm digabungkan motor listrik bertenaga maksimum 204 ps yang dipasangkan di bagian belakang.
Dengan demikian, tenaga gabungan yang dihasilkan mencapai 843 ps dan torsi buas 1.400 Nm sekaligus menjadikannya salah satu mobil AMG paling bertenaga yang pernah ada. Ini sanggup membuatnya berakselerasi dari 0 ke 97 km/jam dalam kurang 3 detik dengan kecepatan tertinggi hingga 317 km/jam.
Karena mengusung sistem Plug-In Hybrid (PHEV), GT 63 S E Performance memiliki baterai sebesar 6,1 kWh yang dapat membuat mobil ngebut hingga 140 km/jam dalam tenaga listrik murni.
Sayangnya, pabrikan dari Jerman ini masih merahasiakan harga dari salah satu mobil terkencang di jajaran Mercedes-AMG ini. Namun, tidak mengejutkan jika AMG GT S E Performance 4-Door Coupe 2025 akan dijual sekitar 200.000 dolar AS (Rp3,267 miliar).
