Penggunaan SPKLU PLN di Jakarta Periode Lebaran Meningkat 300%
Pemilik mobil listrik sedang mengisi ulang kendaraannya di Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum PLN Unit Induk Distribusi Jakarta. (IST)

Bagikan:

JAKARTA - Selama periode libur lebaran tahun 2024, penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dikelola oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta mencatat peningkatan 300% dibandingkan tahun sebelumnya.

General Manager PLN UID Jakarta menunjukkan bahwa jumlah kWh yang tercatat di SPKLU selama periode libur lebaran tahun ini meningkat secara drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kami mencatat penggunaan SPKLU PLN UID Jakarta Raya selama libur lebaran tahun 2024 mencapai total 50.156 kWh, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding jumlah kWh yang tercatat pada periode yang sama pada tahun 2023 yang hanya sebesar 15.775 kWh,” ujar General Manager PLN UID Jakarta, Lasiran.

Peningkatan ini mencerminkan tumbuhnya penggunaan kendaraan listrik di wilayah Jakarta. Selain itu, peningkatan penggunaan SPKLU di Jakarta juga menunjukkan banyaknya penggunaan kendaraan listrik di Jakarta oleh warga yang tidak mudik ke kampung halaman.

Tidak hanya konsumsi energi yang meningkat, tetapi jumlah transaksi SPKLU di Jakarta juga mengalami kenaikan yang signifikan.

“Selama periode libur lebaran tahun 2024, jumlah transaksi SPKLU di Jakarta mencapai 4.363, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatat 2.723 transaksi,” ungkap Lasiran.

Menanggapi tren positif ini, Lasiran berkomitmen terus menyediakan infrastruktur SPKLU untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di wilayah Jakarta.

Lasiran juga mengatakan PLN tetap siaga keandalan listrik maupun SPKLU selama periode lebaran di Jakarta. Salah satu tujuannya yaitu memastikan warga Jakarta yang tidak mudik bisa nyaman bersilaturahmi dengan keandalan listrik PLN.

“Kami telah menyediakan 84 unit SPKLU dan 41 unit SPBKLU tersebar di beberapa lokasi. Di mana ini akan memberikan akses yang lebih mudah bagi pengguna kendaraan bermotor listrik untuk mengisi daya, sehingga mendorong penggunaan kendaraan listrik yang lebih luas di Jakarta,” pungkas Lasiran.