JAKARTA - Maestro keroncong Indonesia, Waldjinah sudah lama tidak terlihat di depan publik. Hal ini disebabkan karena dia sempat sakit dan menjalani perawatan intensif di tahun 2017.
Kini kondisinya sudah jauh lebih baik meskipun dia tidak bisa beraktivitas seintens dahulu. Kepada VOI, Waldjinah mengaku sakit selama satu tahun.
“Kekurangan darah. Jadi saya disuntik lima ampul,” kata Waldjinah pada hari ini, 4 Oktober.
Saat itu dia mengalami kelelahan yang berefek pada kondisi tubuhnya. Beruntungnya masa itu sudah terlewati dan Waldjinah bisa kembali menyapa publik.
“Sekarang Alhamdulillah ibu sudah kembali, bisa sholat lagi, bisa menunaikan apa yang menjadi kewajiban ibu,” kata Menil Ester Wulandari, cucu Waldjinah.
BACA JUGA:
Penampilan Waldjinah juga tetap segar di usianya ke-76 tahun. Dia mengutarakan keinginannya agar generasi muda bisa mengembangkan musik keroncong.
“Eyang pernah mengajar keroncong di Malaysia. Pernah memberi wewenang kepada generasi. ‘Kalau kamu lengah, (keroncong) akan diambil di sana,” jelas Menil.
“Itu kepunyaan kita sendiri dan cuman ada di Indonesia. Dimana-mana enggak ada keroncong. Di Jepang, dimana, tidak ada keroncong. Yang ada keroncong cuma Indonesia. Maka kita harus cepat, jangan sampai hilang keroncongnya,” kata Waldjinah.
Perbincangan VOI dengan Waldjinah bisa disaksikan selengkapnya di bawah ini: