Sebut Indonesia Sebagai Negara dengan GDP dan Vaksinasi COVID-19 Terendah, CEO TV Korea MBC Membungkuk Minta Maaf
Tangkapan Layar Siaran TV MBC

Bagikan:

JAKARTA - Televisi nasional Korea Selatan MBC mendapat protes dari warganet dari beberapa negara karena mendeskripsikan sejumlah negara peserta dengan gambar dan keterangan yang dinilai menyinggung. Hal itu berlangsung saat siaran langsung pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli.

MBC mengenalkan sejumlah negara dengan simbol-simbol dan keterangan yang membuat banyak pihak tersinggung.  Saat kontingen Indonesia yang diwakili oleh atlet Nurul Akmal (angkat besi) dan Rio Waida (selancar) memasuki area parade, MBC mendeskripsikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. 

"Sedikit informasi mengenai Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, negara dengan penduduk terpadat di dunia urutan ke-4, memiliki GDP rendah, vaksinasi rendah, dan 6 persen penduduknya terinfeksi Covid-19," tulis MBC. 

Tak cuma memperkenalkan sebagai negara dengan lonjakan tinggi kasus Covid-19, MBC menggunakan foto peta Indonesia dengan penempatan lokasi yang salah karena titik keterangan malah menunjukkan Malaysia.

CEO MBC meminta maaf (Foto: koreaherald)

Negara yang menjadi sasaran berikutnya adalah Ukraina. Dalam siaran Olimpiade Tokyo-nya, MBC menggunakan gambar bencana Chernobyl 1986 untuk menggambarkan Ukraina. Gambar itu dikeluarkan saat para atlet Ukraina memasuki stadion. MBC juga memberikan deskripsi yang bersifat gastronomi di mana pizza untuk Italia, sushi untuk Jepang, dan salmon untuk Norwegia.

Sadar telah berbuat kesalah, MBC langsung menyampaikan permintaan maaf setelah upacara pembukaan selesai. Namun, kemarahan warganet seolah tak bisa dibendung hingga akhirnya CEO MBC ikut meminta maaf secara resmi.

CEO MBC, Park Sung-jae, menyampaikan permintaan maaf lewat konferensi pers pada Senin, 26 Juli waktu Korea. Dengan membungkuk dan meminta maaf dia mengakui bahwa pihaknya telah merusak nilai-nilai persahabatan, solidaritas, dan kerukunan di Olimpiade.

"Siaran kami melanggar semangat persahabatan, solidaritas, dan persatuan Olimpiade di tengah pandemi Covid-19. Saya menundukkan kepala dan sangat meminta maaf atas siaran kami yang tidak pandang bulu serta kurang mempertimbangkan negara lain," ucap Park Sung-jae, dikutip dari koreaherald, Rabu, 28 Juli.

Selain permintaan maaf dalam siaran pers, MBC juga mengirimkan surat permintaan maaf secara resmi kepada kedutaan Ukraina, Rumania, dan negara-negara lain yang terkait insiden siaran langsung pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.