Bagikan:

JAKARTA - Bunga alami memang sangat indah, namun sayang keindahannya hanya bisa bertahan sebentar. Salah satu solusi untuk mengabadikan keindahannya yaitu dengan cara dikeringkan. Mengeringkan bunga dapat dilakukan dengan beragam teknik, mulai dari alami hingga dengan bantuan bahan kimia. Berikut ini ulasan berbagai macam teknik pengeringan bunga.

Teknik alami

Pengeringan secara alami tidak membutuhkan campur tangan orang, dengan kata lain bunga tersebut kering dengan sendirinya. Bunga dan elemen lainnya dapat mengering saat masih menempel di pohon. Proses pengeringan ini dapat membuat tampilan bunga, buah, dan ranting terlihat lebih natural.

Teknik udara

Mengeringkan bunga dengan teknik udara merupakan cara tradisional yang paling sering digunakan oleh pengrajin. Teknik ini bisa digunakan untuk mengeringkan berbagai macam jenis bunga, seperti bunga mawar, kenop, dan rerumputan.

Pengeringan dilakukan dengan menggantung ikatan bunga segar dengan posisi terbalik (tangkai berada di bagian atas sedangkan kelopak bunga berada di bawah. Proses pengeringan sebaiknya dilakukan di dalam ruangan dengan udara yang tidak lembap dan sirkulasi udara berjalan lancar.

Pengeringan yang dilakukan secara langsung di bawah sinar matahari dapat menyebabkan warna bunga memudar. Proses pengeringan ini berjalan selama 10-15 hari, tergantung dengan jenis bunga yang digunakan.

Teknik kimiawi

Pengeringan secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan silica gel dan gliserin. Silica gel merupakan bahan kimia berbentuk bulatan kecil seperti krisa. Silica harus disimpan di dalam wadah tertutup selama disimpan maupun digunakan untuk mengeringkan bunga.

Silica berfungsi untuk menyerap kadar air di dalam bunga sehingga bunga menjadi kering. Proses pengeringan dapat berjalan lebih cepat dengan silica daripada dalam pasir.

Bunga yang sudah kering harus langsung diindahkan agar tidak rapuh dan mengalami perubahan warna. Bunga yang dapat dikeringkan dengan silica gel adalah bunga anyelir, gebra, mawar, cempaka, bakul, dladiul, kenikir, lili, dan seruni.

Sementara itu, gliserin merupakan bahan kimia berupa cairan. Gliserin dapat mempertahankan bentuk, kelenturan, dan tekstur dari daun. Namun sayangnya gliserin dapat merubah warna tanaman.