JAKARTA – Limfoma Hodgkin atau kanker getah bening merupakan penyakit yang nampak dengan sejumlah gejala. Seperti yang dialami suami Tasya Kamila, Randi Bachtiar, dilansir dari VOI kemarin, Minggu, 09 Mei.
Melalui unggahan media sosial Tasya Kamila, saat ini Randi Bachtiar memasuki fase perawatan terakhir setelah menjalani operasi, kemoterapi, dan terakhir radioterapi. Mengenal lebih jauh kanker getah bening ini, perhatikan penjelasan singkat mengenai gejala serta penyebabnya berikut ini.
Apa gejala yang nampak ketika mengalami Limfoma Hodgkin?
Kanker yang menyerang sistem limfatik dan termasuk ganas ini disebut Limfoma Hodgkin atau dikenal kanker getah bening. Sistem limfatik berfungsi penting bagi pertahanan tubuh. Ketika serangan patogen menyebabkan infeksi, sistem limfatik menghalau kondisi tersebut.
Melansir Kompas, berdasarkan penjelasan Dokter Andhika Rachman, SpPD-KHOM., dari Divisi Hematologi Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, ada 6 gejala yang dialami penderita kanker getah bening, yaitu sebagai berikut:
Bengkak di sekitar leher, ketiak, atau pangkal paha
Kelenjar getah bening terletak di bawah ketiak, leher, dan pangkal paha. Apabila menemukan benjolan bergerombol di area tersebut, bisa dikatakan salah satu gejala gangguan pada limfoma.
Meskipun munculnya benjolan tidak terasa sakit dan perlu diagnosa dokter ahli lebih lanjut maka bila menemukannya dan tubuh terasa tidak fit maka bijaknya periksa ke dokter.
Berat badan turun
Seseorang yang mengalami kanker getah bening mengalami penurunan berat badan. Umumnya berat turun hingga 10 persen selama 6 bulan. Sama seperti gejala sebelumnya, penurunan berat badan juga tidak selalu menjadi gejala Limfoma Hodgkin.
BACA JUGA:
Berkeringat pada malam hari
Tanpa melakukan aktivitas apapun, gejala terpapar kanker getah bening ialah berkeringat. Kadang disertai tubuh meriang pada malam hari dan diikuti gatal-gatal.
Demam
Demam yang hilang timbul hingga mencapai 38 derajat Celcius bisa pula dialami sebagai gejala kanker getah bening. Kanker yang menyerang kelenjar getah bening ini perlu dikenali sejak dini agar mendapatkan perawatan segera secara medis.
Mengalami kelelahan
Pasien kanker kelenjar getah bening mudah mengalami kelelahan. Napas bisa jadi lebih pendek dan sesak ketika menjalani aktivitas tinggi.
Perut tidak nyaman
Gejala terakhir, perut akan terasa tidak nyaman. Perut terasa penuh meskipun tidak kekenyangan dan tidak masuk angin.
Gejala di atas disebabkan oleh pengembangan mutasi genetik ketika sel darah putih melawan patogen atau penyebab infeksi. Perubahan atau mutasi akan menginformasikan sel untuk cepat berkembang biak dan menyebabkan limfosit yang sakit terus-menerus berkembang.
Karena perkembangan yang tidak terkontrol, menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limpa dan hati. Secara medis, kanker kelenjar getah bening tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Tetapi dapat menyebabkan sejumlah risiko, yaitu melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Pada sejumlah kasus, ahli menemukan ada faktor genetik atau riwayat keluarga yang mengalaminya. Ada juga yang dipicu oleh infeksi seperti HIV, virus human T-cell leukemia, dan virus Epstein-Barr.
Untuk perawatan diperlukan rekomendasi medis dan pantauan dari dokter pada setiap perkembangan kondisi pasien. Maka dari itu, apabila merasakan tubuh tidak senyaman atau sesehat biasanya disarankan untuk memeriksakan diri pada ahlinya.