JAKARTA - Aktor senior Tio Pakusadewo menceritakan pengalaman menegangkan saat dirinya mengalami stroke di rumah seorang diri. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 2 dini hari dan menjadi momen yang sangat mengguncang bagi sang aktor.
"Saya itu sendiri di rumah, jam 2 pagi, alami linglung terus blackout terus sadar lagi, terus berusaha menghubungi nomer anak-anak tapi nggak ada yang nyaut karena jam 2 pagi," ungkap Tio Pakusadewo di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa, 8 April.
Setelah kembali sadar sekitar pukul 5 pagi, Tio segera menghubungi teman-teman lamanya. Beruntung, sejumlah sahabatnya dari masa SMP datang membantu dan mengambil tindakan cepat.
"Saya bangun lagi jam 5-an lah, saya telepon temen-temen saya. Yang datang ya teman-teman saya, teman-teman dari SMP tuh jam 12 dateng ke rumah, dia naik pagar, lompat, bongkar semua, masuk kamar saya dalam keadaan yang nggak bisa apa-apa," lanjutnya.
Melihat kondisi Tio yang masih berada dalam golden hour — periode krusial dalam penanganan stroke — teman-temannya pun langsung berusaha memberikan pertolongan pertama.
BACA JUGA:
"Mereka lah yang kemudian mencoba membuat, karena mereka pikir masih golden hour, karena di stroke itu kan ada golden hour kan," ujarnya.
"Di golden hour itu berusaha mengeluarkan darah dari tangan, dari kuping, dari apa, terus dibawa ke RS PON. Untungnya dibawa ke situ, kalau enggak dibawa ke situ mungkin udah (nggak tertolong)," sambung Tio.
Yang membuat pengalaman ini terasa lebih ironi, Tio menyebut bahwa sebelum dirinya terkena stroke, ia sempat membintangi film yang mengharuskannya memerankan seorang penderita stroke.
"Dan nyebelinnya ini sebelum saya stroke saya syuting film, judulnya Bukaan Delapan saya jadi orang stroke. gitu," pungkasnya.