Bagikan:

YOGYAKARTA - Bagi Anda yang suka memelihara tanaman, tentu pernah berhadapan dengan hama ulat yang rakus melahap dedaunan hingga tanaman terlihat gundul. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa tanaman yang tidak disukai ulat?

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai tanaman yang memiliki kemampuan unik untuk mengusir atau bahkan membuat ulat enggan mendekat. Tentu hal ini memberikan solusi alami dan efektif untuk melindungi kebun dan tanaman hias Anda.

Berbagai Macam Tanaman yang Tidak Disukai Ulat

Dilansir dari laman pondinformer, berikut ini beberapa jenis tanaman yang dibenci  oleh ulat:

  • Sage (Salvia)

Sama seperti banyak lalat, kutu, dan hewan perumput lainnya, ulat tidak suka rasa pahit dan aroma kuat sage. Hal ini lantaran adanya minyak esensial yang kuat, cenderung mencegah bahkan jenis ulat.

Selain mengusir bentuk larva dari beberapa serangga bersayap, salvia juga mahir mengacaukan ngengat dewasa. Namun, ini bukanlah solusi, karena beberapa spesies justru telah beradaptasi untuk tumbuh subur pada dedaunannya yang pahit.

Meskipun demikian, menggunakan salvia sebagai tanaman pendamping untuk sayuran berdaun, seperti kubis Brussel dan kembang kol, dapat meminimalkan kemunculan ulat kubis, ulat jengkal kubis, lalat kubis, dan banyak lagi.

  • Lavender

Lavender, sejauh ini, adalah salah satu herba penting secara ekonomi terbaik untuk mengusir hama. Selain membantu menjaga taman bebas hama, lavender juga dapat menambah keanekaragaman dan daya tarik.

Bunga lavender yang harum selalu menjadi pemandangan yang menyenangkan.

Ada lusinan spesies lavender, tetapi varietas yang paling populer ditanam umumnya efektif sebagai penolak ulat, termasuk lavender Inggris (L. angustifolia), lavender berjumbai (L. dentata), dan lavender Spanyol (L. stoechas).

Minyak esensial yang kuat dalam tanaman ini mengeluarkan aroma yang menandakan keberadaan fitokimia yang berpotensi toksik. Ini membuat daunnya hampir tidak enak bagi sebagian besar larva pemakan daun.

Baca juga artikel yang membahas Efek Samping Menggunakan Minyak Kemiri dan Manfaatnya

  • Hisop (Hyssopus officinalis)

Di alam liar, hisop tumbuh sebagai semak perdu di daerah berbatu dan lanskap kering. Tanaman toleran kekeringan ini dikenal karena dedaunannya yang aromatik berwarna hijau tua, dan sebagai bunga-bunga berwarna ungu kebiruan yang muncul di musim panas.

Hisop merupakan salah satu tanaman yang harus Anda budidayakan jika berniat menanam tanaman dari keluarga kubis-kubisan (brassicas). Anggota keluarga kubis ini dapat dirusak oleh ulat hanya dalam beberapa jam, jadi sangat penting untuk mengelilinginya atau menanamnya di samping tanaman pendamping penolak hama.

  • Suket Baru (Artemisia vulgaris)

Dikenal sebagai "ibu dari semua herba" karena daftar kegunaannya yang tampaknya tak berujung dalam industri farmakologi, suket baru adalah tanaman yang cukup umum dijumpai.

Tunas tanaman ini cukup kuat bahkan dapat tumbuh subur sebagai gulma di daerah perkotaan. Daun suket baru tidak disukai oleh banyak serangga larva pemakan daun karena rasa pahit dan aromanya yang mirip salvia.

Suket baru memiliki fitokimia yang kuat, terutama yang memiliki sifat larvasida. Kamper, yang sejak lama terbukti menjadi insektisida dan penolak hama yang sangat baik, namun hanyalah salah satu senyawa utama dalam minyak esensial suket baru.

  • Peppermint (Mentha x piperita)

Untuk mendorong tanaman peppermint Anda mengeluarkan aroma yang kuat, usahakan untuk sering memanen daunnya dan mengumpulkan steknya. Cara ini akan melepaskan minyak segar, memberi sinyal kepada banyak serangga untuk menjauh.

Selain menanam tanamannya sendiri, Anda juga dapat memasukkan minyaknya ke dalam semprotan air. Targetkan tanaman organik yang mungkin memerlukan perlindungan ekstra dari ulat.

Selain tanaman yang tidak disukai ulat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!