Bagikan:

JAKARTA - Mimpi buruk yang terjadi berulang kali bisa menjadi pengalaman mengganggu. Tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga bisa memengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang.

Jika Anda mengalami kejadian ini, Anda tidak sendirian. Mimpi berulang adalah fenomena yang cukup umum. Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen orang dewasa pernah mengalaminya setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Mimpi ini hadir dalam berbagai bentuk. Ada pun tema, lokasi dan karakternya yang serupa. Tetapi, ada juga yang setiap detailnya benar-benar mirip setiap kali mimpi buruk terjadi berulang-ulang.

Para ahli masih belum sepenuhnya memahami mengapa kita mengalami mimpi buruk berulang. Tetapi penelitian terbaru mulai mengungkap pola dalam frekuensi dan isinya, serta situasi yang memicunya.

Studi terbaru memperkuat gagasan lama bahwa mimpi berulang sering kali bersifat negatif. Hal ini diungkap oleh Michael Schredl, kepala laboratorium tidur di Central Institute of Mental Health, Jerman.

Schredl menjelaskan bahwa mimpi biasanya melebih-lebihkan sesuatu dari kehidupan nyata. Mimpi buruk berulang-ulang juga bisa dialami karena perasaan kecil atau situasi sepele yang membuat kita merasa tidak berdaya.

"Dalam mimpi, emosi tersebut menjadi jauh lebih besar, meskipun hubungannya tidak selalu jelas," katanya, dikutip VOI dari laman Livescience pada Rabu, 29 Januari.

Psikologi dan ilmu saraf menawarkan petunjuk tambahan. Kita cenderung mengalami bias negatif, yaitu kecenderungan untuk lebih fokus pada pikiran, emosi, atau interaksi sosial yang tidak menyenangkan dibandingkan dengan hal positif.

Perilaku ini berakar pada kebutuhan bawah alam sadar kita untuk menyelesaikan situasi negatif yang mengancam kelangsungan hidup. Bias negatif ini mungkin diperparah saat tidur karena otak kita mengurangi aktivitas di area yang terkait dengan logika linear dan mengaktifkan bagian berhubungan dengan emosi, sehingga melemahkan antara pikiran dan perasaan.