Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, sebuah desa kecil di Italia, Belcastro berhasil menarik perhatian dunia setelah mengeluarkan larangan unik, yakni warganya dilarang sakit parah.

Wali Kota Belcastro, Antonio Torchia mengeluarkan peringatan yang menginstruksikan penduduk desa untuk terhindar dari penyakit yang memerlukan bantuan medis darurat. 

Dilansir VOI dari laman BBC pada Kamis, 9 Januari 2025, desa ini terletak di wilayah Calabria, salah satu daerah termiskin di Italia, Belcastro menghadapi tantangan besar dalam hal layanan kesehatan.

Torchia mengakui langkah diambil adalah provokasi yang jelas dan bertujuan untuk menarik perhatian lebih luas terhadap masalah serius dihadapi oleh sistem kesehatan lokal, yang sering kali kekurangan fasilitas dan sumber daya. 

Dengan jumlah penduduk sekitar 1.200 orang, setengah dari mereka berusia lebih dari 65 tahun, dan rumah sakit terdekat untuk perawatan medis darurat berada lebih dari 45 km jauhnya. Torchia menyatakan bahwa akses ke layanan medis sangat terbatas. Jalan menuju rumah sakit tersebut bahkan hanya bisa dilalui dengan batas kecepatan 30 km/jam, yang semakin memperburuk keadaan darurat.

Selain itu, jam buka praktik dokter desa tidak teratur, tanpa layanan pada akhir pekan, liburan, atau di luar jam kerja. Torchia mengungkapkan kepada acara televisi Italia bahwa sulit untuk merasa aman ketika terjadi keadaan darurat, satu-satunya harapan adalah mencapai rumah sakit dengan tepat waktu. Namun, hal itu pun dengan risiko tinggi akibat kondisi jalan yang buruk.

Sebagai bagian dari peringatan tersebut, warga Belcastro juga diinstruksikan untuk menghindari perilaku yang dapat membahayakan diri dan tidak keluar rumah terlalu sering, bepergian, atau berolahraga, dan lebih banyak beristirahat. Meski begitu, masih belum jelas bagaimana aturan ini akan ditegakkan, atau apakah ada sanksi yang diterapkan.

Wilayah Calabria, yang terletak di ujung selatan Italia, telah lama menghadapi masalah besar dalam sistem kesehatannya akibat pengelolaan politik yang buruk dan campur tangan mafia. Sebagian besar rumah sakit di daerah ini sudah tutup. Sejak 2009, sebanyak 18 rumah sakit di Calabria terpaksa ditutup. Hal ini membuat hampir separuh dari dua juta penduduk Calabria terpaksa mencari pengobatan di luar wilayah mereka.

Sebagai solusi sementara, pada 2022, pemerintah Italia mengumumkan bahwa Kuba akan mengirimkan 497 dokter untuk bekerja di fasilitas medis di Calabria selama tiga tahun. Gubernur regional, Roberto Occhiuto, mengatakan bahwa kehadiran para dokter Kuba tersebut telah menyelamatkan rumah sakit di Calabria.

Banyak warga Belcastro yang mendukung tindakan Wali Kota Torchia. Mereka berpendapat bahwa hal dilakukan sudah benar dengan menyoroti masalah ini dan berharap keputusan tersebut mendapatkan perhatian dari negara.