JAKARTA - Jenama denim lokal yang mengusung pendekatan artisan dan komitmen kuat terhadap fesyen berkelanjutan, meluncurkan koleksi 2025. Koleksi ini menghadirkan gaya stylish yang tetap timeless, dengan nuansa muda yang sarat optimisme menyambut tahun baru, sekaligus merepresentasikan keragaman gaya yang cocok untuk semua usia dan kalangan.
Koleksi terbaru yang menghadirkan delapan pilihan gaya denim, termasuk celana pipa lebar dengan aksen cuffed hem, serta berbagai varian rok seperti mini, midi, dan maxi skirt. Tak ketinggalan, crop jacket yang edgy dan T-shirt berbahan recycled cotton dengan desain menarik.
Donna Priadi, Pendiri KIND Denim mengatakan, “Koleksi terbaru KIND mengantisipasi tren fesyen yang kami lihat akan mendominasi selama 2025, termasuk celana dengan siluet lebar, crop jacket, dan rok midi. Menghadirkan outfit yang timeless dan cocok digunakan oleh siapapun, kami ingin KIND people (sebutan untuk pemakai KIND) bisa mengekspresikan keunikan mereka sambil mendukung gerakan fesyen berkelanjutan.”
Prinsip keberlanjutan menjadi inti dari setiap langkah dalam menciptakan produk. Seluruh material pembuatan menggunakan bahan baku ramah lingkungan, dengan proses produksi yang hemat energi, dan dikemas menggunakan material daur ulang. Bahan ramah lingkungan yang digunakan seperti katun, fiber, dan lycra, yang bersertifikasi dan tidak menghasilkan limbah yang menyebabkan pencemaran dalam proses produksinya. Bahan katun organik 100 persen dengan sertifikat Cotton USA.
Koleksi ini mencurahkan perhatian besar kepada tiap desain di koleksi terbaru ini. “Selain pastinya ramah lingkungan, kami memastikan tiap produk nyaman dipakai, praktikal, dan mudah dipadupadankan untuk semua umur di berbagai kesempatan. Kami ingin setiap pecinta denim bisa mendapatkan produk favorit yang dapat mereka pakai dalam jangka waktu panjang,” jelas Donna.
VOIR éGALEMENT:
“Dulu saya merasakan sendiri harus merogoh dana tidak sedikit untuk denim berkualitas, yang lebih terjangkau dan inklusif. Semoga niat baik kami untuk turut mendukung lingkungan lewat fesyen berkelanjutan bisa menular ke lebih banyak lagi pecinta denim di Indonesia,” tutup Donna.