Bagikan:

JAKARTA - Tasya Kamila mengungkap bahwa ia memiliki cara untuk membuat anaknya menyukai pelajaran matematika. Seperti diketahui, matematika merupakan salah satu pelajaran yang tidak disukai oleh banyak siswa, karena dinilai susah dan rumit.

Menurut Tasya Kamila agar anak menyukai matematika harus mulai dikenalkan sejak dini, jangan menyerahkan sepenuhnya nanti kepada guru di sekolah. Sebelum anaknya masuk sekolah, Tasya sudah mengajarkannya mengenai logika sehari-hari penggunaan matematika.

“Ternyata belajar matematikanya itu bisa banget dimulai dari usia dini. Nggak harus menghapal simbol-simbol satu, dua, tiga, tapi dari logika sehari-hari saja,” ungkap Tasya Kamila di kawasan Senayan, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2024.

Anak Tasya Kamila, Arrasya, sangat suka mengoleksi kipas. Hal ini membuat Tasya mengenalkan matematika dengan meminta sang anak menghitung kipas yang ia punya, sehingga Arrasya mengenal matematika dari sesuatu yang ia senangi.

“Biasanya sih diajarin seperti mana yang lebih banyak, mana yang lebih sedikit. Anak aku kan koleksi kipas angin. Jadi waktu itu dia bilang ‘mama aku mau kipas angin aku five, tapi mama masih kasih aku three, aku mau two lagi’. Bisa ngitung ini anak, usia tiga tahun gitu. Jadi dari sehar-hari, dia bisa belajar dan mencintai, dan punya logikalah terhadap matematika,” jelasnya.

Tak hanya sekedar menghitung, Tasya juga mengajarkan anaknya untuk mendata dari hal yang mereka gunakan setiap hari. Arrasya disebut memiliki banyak jenis kipas, sehingga didata dengan dikelompokkan sesuai merek.

“Sekarang juga di rumah kita sudah ajarkan kayak mendata, ada berapa kipas, karena kipasnya banyak banget, merek dan model apa dibedakan. Dia bisa hitung, koleksi dia apa, jadi nanti mau belanja kipas yang belum dia punya,” tambahnya.

Menurut ibu dua anak itu mengaplikasikan matematika dengan kehidupan sehari-hari akan membuat anak merasa pelajaran tersebut menyenangkan. Ia mengatakan bahwa sistem berpikir anak harus dibangun oleh orangtua dari rumah, sehingga saat di sekolah ia bisa mengaplikasikannya dengan lebih baik dan senang untuk belajar.

“Jadi sebenarnya pengaplikasian matematika di kehidupan sehari-hari,. Kalau bisa kita menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk belajar, hopefully di sekolah dia bisa mengaplikasikan itu ketika menghadapi pelajaran. Dibangun dulu dari rumah sistem berpikirnya, logikanya, dan juga nalarnya dia biar bisa menjadi happy learner,” pungkas Tasya Kamila.