Bagikan:

JAKARTA - Edukasi kesehatan gigi sering kali diasosiasikan dengan penyuluhan formal atau aktivitas yang kaku. Namun, sebuah kampanye bertema Berani Senyum Tanpa Ragu yang digelar klinik kesehatan gigi, Audi Dental di Jakarta pada November 2024 berhasil menghadirkan pendekatan yang berbeda. 

Selama tiga hari pelaksanaannya, kampanye tersebut menyuguhkan berbagai aktivitas interaktif yang tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur sekitar 500 orang yang berpartisipasi.

Mulai dari konsultasi dan pemeriksaan gigi gratis, hingga kegiatan seperti zumba dan aerobik, semuanya dirancang untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan pesan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

“Kami terus berupaya untuk hadir dengan berbagai aktivitas dan kampanye yang mengajak masyarakat mulai berbagi kebahagiaan melalui senyum tanpa ragu. Untuk mendukung pesan tersebut, di penghujung tahun ini kami mengusung kampanye Berani Senyum Tanpa Ragu. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk berani tersenyum, tampil percaya diri, dan menunjukkan diri mereka yang terbaik,” jelas drg. Yulita Bong, CEO AUDY Dental dalam keterangannya. 

Salah satu kegiatan unik yang mencuri perhatian adalah smile meter. Alat ini memungkinkan peserta yang mampir dapat menilai senyuman mereka sendiri, menciptakan momen menyenangkan sekaligus menyadarkan pentingnya memiliki senyum sehat. 

Edukasi kesehatan gigi
Edukasi kesehatan gigi (Dok. Audy Dental)

Tak kalah menarik, ada undian hadiah melalui spin wheel dan photobox dengan layar LED raksasa berukuran 12x9 meter yang memungkinkan pengunjung melihat foto mereka tampil di tengah keramaian Jalan Sudirman, Jakarta.

Pendekatan kreatif seperti ini membuka jalan baru dalam edukasi kesehatan. Kampanye ini menunjukkan, edukasi kesehatan gigi tidak harus dilakukan dalam format yang serius. Justru dengan mengemasnya dalam bentuk acara yang meriah, pesan kesehatan lebih mudah diterima dan diingat.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk melihat kesehatan gigi sebagai bagian dari gaya hidup yang menyenangkan, bukan sebagai sesuatu yang menakutkan atau membosankan. 

Dengan adanya aktivitas olahraga dan hiburan, kampanye ini juga menanamkan kebiasaan hidup sehat secara keseluruhan.

Lebih lanjut, cara unik edukasi kesehatan gigi seperti ini dinilai dapat memberikan inspirasi bagi upaya edukasi kesehatan lainnya sekaligus dapat mengurangi stigma negatif terhadap kunjungan ke dokter gigi, yang sering dianggap menakutkan. 

“Kami berharap keberadaan kami dapat memberikan dampak positif yang lebih luas, membantu mengurangi keraguan masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan gigi yang sehat, lebih banyak orang yang bisa tersenyum tanpa ragu,” tutup drg. Yulita.