JAKARTA - Batik merupakan kain tradisional Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Selain identitas bangsa Indonesia, batik dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Anda dapat mengambil peluang bisnis baju batik dengan konsep berbeda.
Dengan adanya batik khas dari daerah masing-masing, maka ini merupakan kesempatan besar untuk Anda yang ingin berbisnis batik secara online. Berikut 4 tips sukses berbisnis batik secara online.
Hal ini disampaikan oleh Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan, Ardi Sanjaya Pendiri Batik Paduka, dan Pendiri Dama Kara Nurdini Prihastiti serta Bheben Oscar melalui acara virtual Konferensi Pers Daring Hari Sumpah Pemuda 2024 pada Senin, 29 Oktober 2024.
1. Melibatkan Affiliate Creator
Untuk semakin mendorong kemajuan pelaku usaha muda di era digital, kreator muda profesional dapat membantu UMKM untuk memperluas pasar dan memasarkan produk dengan cara yang lebih menarik serta relevan dengan menjadi affiliate creator Tokopedia dan ShopTokopedia.
SEE ALSO:
"Di era digital, affiliate creator bisa menjadi sebuah profesi berpenghasilan sekaligus menambah lapangan pekerjaan. Di tengah persaingan yang makin ketat, pelaku bisnis termasuk UMKM, perlu melakukan berbagai cara promosi dan pemasaran, salah satunya melibatkan affiliate creator," tutur Aditia.
"Kolaborasi UMKM dan affiliate creator akan menguntungkan semua pihak. UMKM bisa meningkatkan penjualan sedangkan affiliate creator dapat memperoleh penghasilan," lanjutnya.
2. Fokus Penjualan Online
Karena hadir di tengah pandemi, Dama Kara fokus pada penjualan online sejak awal berdiri termasuk lewat platform e-commerce Tokopedia dan ShopTokopedia. Tokopedia membantu Dama Kara menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penjualan secara signifikan. Di sisi lain, melalui konten kreatif di media sosial TikTok, dan live shopping di ShopTokopedia, Dama Kara berhasil menarik pelanggan generasi muda untuk memakai produk fashion batik.
Sementara itu, Batik Paduka, didirikan oleh Ardi Sanjaya mengatakan menjadi wirausaha adalah pilihan yang tepat untuknya, karena bisa memberikan dampak positif lebih banyak kepada masyarakat yang lebih luas.
Sejak awal memulai bisnis sebagai reseller, Ardi memanfaatkan e-commerce sebagai platform utama untuk menjual produk. Ardi melihat pangsa pasar yang besar di e-commerce dan memanfaatkan peluang tersebut dengan membuat konten kreatif dalam mempromosikan produk Batik Paduka.
"Live shopping di ShopTokopedia menjadi fitur yang sangat efektif dalam menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan. Lewat strategi ini, kami bisa menjelaskan detail produk termasuk keunikannya, dan menjawab pertanyaan calon konsumen secara langsung sehingga lebih engaging." ucap Ardi
3. Bisnis Ramah Lingkungan
Dama Kara juga berkomitmen membangun bisnis yang ramah lingkungan. Dama Kara terus menciptakan produk fashion batik dengan bahan berkualitas tinggi, dan potongan serta motif yang kontemporer. Dama Kara berharap hal ini bisa membuat produk mereka dipakai kapan pun dan di mana pun, serta dalam jangka waktu yang lama.
Dama Kara juga berkolaborasi dengan Cajsa untuk meminimalisasi limbah pascaproduksi. Potongan sisa kain batik hasil produksi Dama Kara dijadikan bahan baku pembuatan sepatu, salah satunya dinamakan koleksi Bhumi Karuna.
Karena hadir di tengah pandemi, Dama Kara fokus pada penjualan online
4. Mendaftarkan HKI
Selain terus dituntut untuk menerapkan strategi bisnis yang relevan dengan perkembangan zaman, tantangan lain yang dihadapi Dama Kara dalam berbisnis adalah plagiarisme. Motif karya Dama Kara sering ditiru oleh bisnis sejenis. Sebagai solusi, Dama Kara senantiasa berupaya mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas motif batik yang dibuat serta meningkatkan awareness masyarakat atas motif batik khas Dama Kara.
Sementara itu, Batik Paduka sempat mengalami penurunan penjualan bahkan harus merumahkan sejumlah karyawan. Untuk memperbaiki keadaan dan menjaga bisnis tetap berjalan, Batik Paduka mengadopsi platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia.
Ardi bisa mempekerjakan kembali karyawan yang sebelumnya terpaksa dirumahkan. Di sisi lain, plagiarisme produk sarung motif tawon juga menjadi tantangan. Untuk mengatasinya, Batik Paduka memanfaatkan Pusat Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (IP Protection Centre) ShopTokopedia, yang dapat membantu menangguhkan produk tiruan.