Bagikan:

JAKARTA - Sebagian besar, kasus kanker serviks disebabkan infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV) yang ditularkan lewat hubungan seksual. Kanker serviks merupakan kanker yang berkembang pada leher rahim dengan prevalensi ke-2 tertinggi di Indonesia.

Sebanyak 95% kanker serviks disebabkan oleh infeksi persisten dari Human Papillomavirus (HPV). Terdapat lebih dari 100 jenis HPV digolongkan menjadi HPV risiko tinggi dan rendah. Namun 70% kasus kanker serviks disebabkan HIV tipe 16 dan 18.

Deteksi awal kanker serviks akan membantu dokter untuk memberikan penanganan sesegera mungkin, sehingga hasil pengobatan pun lebih baik. Maka dari itu, sebaiknya mendeteksi kanker serviks sejak dini sangatlah penting.

"Penyakit prevalensi tertinggi di Indonesia. Kasusnya sampai 30 ribu dalam setahun. Kita aktif dan care sama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan wanita," ujar Fergus Richard, Managing Director PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Pemeriksaan untuk deteksi dini agen penyebab Kanker Serviks bisa menggunakan sampel Urin dengan CerviGene, yang merupakan pemeriksaan virus HPV yang revolusioner.

"CerviGene produk ini memiliki inovasi baru dengan mengambil sampel," kata Fergus Richard.

Menggunakan teknologi molecular berbasis sampel urin, CerviGene memberikan alternatif yang nyaman dibandingkan metode konvensional seperti Pap Smear, dengan harga terjangkau.

Dengan harga yang terjangkau, mencapai hanya 50% dari pemeriksaan metode konvensional di pasaran, Cervigene diharapkan dapat menjadi solusi deteksi dini virus HPV yang lebih nyaman dan efisien bagi jutaan wanita di Jakarta.