JAKARTA - Olahraga lari sedikit berbeda dari berbagai jenis olahraga individu lainnya. Tipe olahraga yang semakin diminati sebagai gaya hidup itu saat ini berkembang menjadi kegiatan sosial yang menghubungkan orang-orang dengan minat serupa alias komunitas.
Berlari bersama dalam komunitas tidak hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan. Dalam grup lari, setiap langkah yang diambil terasa lebih ringan karena adanya dukungan kolektif. Anggota komunitas bisa saling mengingatkan untuk tetap konsisten berlatih, bahkan ketika rasa malas atau lelah melanda.
Dalam hal ini, Jakarta Running Festival 2024 menggandeng merek perawatan pria Kahf, sukses menyatukan berbagai komunitas pelari dari berbagai kalangan melalui Kafh Community Race. Kegiatan ini mempertemukan pelari profesional, figur publik, dan komunitas lari untuk berkompetisi dan mempererat hubungan melalui olahraga.
Kahf Community Race: Jakarta Running Festival 2024 adalah kompetisi beregu yang bertujuan membangun semangat kolaborasi dan solidaritas di antara para pelari. Dalam format lomba ini, setiap komunitas berkesempatan bekerja sama dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tantangan maraton dan setengah maraton.
Beberapa komunitas lari yang terlibat antara lain 910 Runners Jakarta, C8 Runners, Cause Freedom, Derby Runners, Keluarga Cemara, Runaway Lampung, Social Run Indonesia, Tangerang Crazy Runners, dan Thunder Light Jakarta.
Setiap tim terdiri dari tiga orang perwakilan yang berusaha mencatat waktu terbaik secara kumulatif. Tim dengan total waktu tercepat akan dinyatakan sebagai pemenang.
SEE ALSO:
Menurut Billy Dharmawan, Brand Manager Kahf, kompetisi ini dirancang tidak hanya untuk menekankan aspek kecepatan, tetapi juga untuk menumbuhkan kebersamaan dan sinergi di antara para peserta. Ia menyampaikan harapannya agar acara ini menjadi momen di mana pelari dari berbagai komunitas dapat saling mendukung dan berinteraksi.
Di samping kompetisi, acara ini juga dimeriahkan oleh partisipasi beberapa figur publik seperti Ricky Harun, Ditto Percussion, Ibnu Jamil, Daffa Wardhana, dan Kris Wahyudi.
Sebagian dari mereka dikenal aktif dalam kegiatan lari internasional, seperti Berlin Marathon, dan kini akan ikut serta dalam Jakarta Running Festival.
Di sisi lain, beberapa pelari profesional seperti Jauhari Johan, Immanuel Hutasoit, Betmen Manurung, Rikki Marthin, Hamdan, dan Tedjo turut ambil bagian sebagai peserta festival.
Ada pula beberapa kegiatan tambahan, seperti photobooth gratis bagi peserta untuk mengabadikan momen serta face wash corner untuk menyegarkan diri setelah berlari. Dengan demikian, festival ini bukan hanya tentang kompetisi, melainkan juga tentang pengalaman bersama yang bermakna.
Dengan berlangsungnya festival ini, para peserta diharapkan dapat merasakan lari bukan sekadar aktivitas olahraga, tetapi juga sarana membangun koneksi dan kolaborasi.
Ditto Percussion, salah satu figur publik yang ikut serta, menyampaikan lari adalah tentang perjalanan bersama, bukan hanya mencapai garis akhir. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan semangat kebersamaan terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi komunitas lari di Indonesia.