YOGYAKARTA - Bunga sakura serta tabebuya merupakan 2 jenis tumbuhan yang kerap jadi perhatian sebab keelokan bunganya. Walaupun sama-sama menarik, keduanya mempunyai perbedaan yang signifikan dalam aspek penampilan, asal, dan karakteristik. Ayo kita jelajahi lebih lanjut perbedaan keduanya, dilengkapi dengan gambar perbandingan yang menyoroti keunikan masing-masing.
Perbedaan Bunga Sakura dan Tabebuya
- Asal Usul serta Penyebaran
Sakura (Prunus serrulata) merupakan bunga nasional Jepang serta merupakan bagian dari budaya Jepang yang sangat dihormati. Sakura umumnya mekar di musim semi, serta orang-orang di Jepang memperingati momen tersebut dengan tradisi yang diketahui selaku "Hanami" ataupun piknik di bawah pohon sakura. Pohon sakura tidak cuma ditemui di Jepang, namun pula di negara-negara semacam Korea, Tiongkok, serta beberapa daerah di Eropa dan Amerika.
Tabebuya, di sisi lain, berasal dari wilayah tropis di Amerika Selatan, semacam Brasil, Paraguay, serta Argentina. Tumbuhan ini diketahui selaku tumbuhan yang kuat serta tahan terhadap cuaca kering, sehingga kerap ditemukan di kota-kota besar di bermacam belahan dunia selaku pohon hias. Di Indonesia, tabebuya mulai terkenal, terutama di Surabaya, yang kerap disebut selaku "kota bunga tabebuya."
- Warna serta Bentuk Bunga
Bunga sakura terkenal dengan warna pink lembutnya, walaupun terdapat pula varian dengan bunga putih. Wujud bunga sakura cenderung kecil, dengan 5 kelopak yang halus, serta berkembang berkelompok di cabang-cabang pohon. Warna pastel dari bunga sakura memberikan kesan romantis serta lembut, sehingga kerap dihubungkan dengan keindahan yang rapuh.
Kebalikannya, bunga tabebuya mempunyai warna yang lebih mencolok serta berani, seperti kuning cerah, putih, ataupun merah muda. Bunga ini berbentuk semacam terompet serta berukuran lebih besar dibanding bunga sakura. Tidak hanya itu, bunga tabebuya pula berkembang dalam gugusan besar, memberikan tampilan yang sangat penuh serta mencolok saat lagi mekar.
- Musim Mekar
Musim mekar pula jadi perbedaan utama antara kedua tumbuhan ini. Sakura umumnya mekar di awal musim semi, sekitar bulan Maret sampai April di Jepang. Mekarnya bunga sakura kerap kali berlangsung singkat, cuma sekitar satu sampai 2 pekan, sehingga menjadikan momen tersebut sangat istimewa.
Sedangkan itu, tabebuya bisa mekar di berbagai waktu sepanjang tahun, bergantung iklim setempat. Di Indonesia, tabebuya kerap mekar pada bulan-bulan kemarau, menjadikannya pemandangan yang menyejukkan di tengah cuaca panas.
- Habitat serta Toleransi Cuaca
Sakura lebih cocok berkembang di wilayah beriklim sedang. Tumbuhan ini membutuhkan musim dingin buat bisa berbunga dengan baik di musim semi. Oleh sebab itu, sakura jarang ditemui di wilayah tropis yang panas sepanjang tahun, kecuali di wilayah dataran tinggi ataupun di tempat-tempat yang secara iklim mendekati kondisi negeri asalnya.
Di sisi lain, tabebuya sangat cocok berkembang di wilayah tropis serta subtropis, semacam Indonesia. Tumbuhan ini diketahui sangat tahan terhadap panas serta kekeringan, sehingga kerap dijadikan pilihan selaku tanaman penghijauan di perkotaan yang cuacanya cenderung kering. Pohon tabebuya pula mempunyai akar yang kokoh, membuatnya lebih tahan terhadap angin serta kondisi lingkungan yang keras.
- Simbolisme serta Makna Budaya
Sakura mempunyai arti simbolis yang sangat kuat dalam budaya Jepang. Bunga ini melambangkan keelokan yang sementara, kehidupan yang pendek, dan perubahan yang konstan. Sakura kerap dihubungkan dengan konsep "mono no aware," yaitu pemahaman akan kefanaan serta keindahan dalam kehidupan yang pendek.
Sedangkan itu, tabebuya lebih diketahui selaku simbol ketahanan serta kekuatan. Di Brasil, bunga ini kerap dihubungkan dengan semangat juang serta harapan, terutama sebab kemampuannya bertahan di tengah keadaan lingkungan yang sulit. Walaupun tidak mempunyai arti simbolis yang sekuat sakura dalam budaya tertentu, kehadirannya yang kuat serta ceria memberikan keindahan tersendiri.
- Penggunaan dalam Lanskap dan Estetika
Bunga sakura kerap ditanam di taman-taman, jalan-jalan, serta di sekitar tempat umum di Jepang buat menciptakan suasana musim semi yang mempesona. Estetika pohon ini sangat cocok buat ruang-ruang yang memerlukan sentuhan lembut serta penuh keindahan, terutama di sekitar tempat-tempat wisata serta budaya.
Tabebuya, di sisi lain, kerap ditemukan di jalan-jalan kota selaku tumbuhan pelindung yang menawarkan keteduhan serta keindahan. Di beberapa kota besar, tumbuhan ini ditanam secara massal buat menambah estetika perkotaan serta memperbaiki kualitas udara. Warna-warna terang tabebuya memberikan suasana yang energik serta penuh semangat.
Baca juga berita terkait: Bunga Sakura Mekar lebih Cepat dalam 1.200 Tahun, Ilmuwan Sebut Krisis Iklim
Jadi setelah mengetahui perbedaan bunga sakura dan tabebuya, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!