Bagikan:

YOGYAKARTA - Setiap bisnis atau organisasi tentunya tidak bisa terlepas dari tantangan dan masalah yang dihadapi. Salah satu metode problem solving atau pemecahan masalah yang bisa dilakukan yakni dengan design thinking. Namun belum banyak pekerja profesional yang mengenal design thinking dan cara menerapkannya.

Design thinking menjadi metode pemecahan masalah sekaligus penemuan inovasi yang sudah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia. Penerapan design thinking terbukti menjadi kunci sukses perusahaan kondang seperti Apple, Samsung, dan Google. 

Proses design thinking berbeda dari metode inovasi lainnya karena mengaplikasikan pemikiran kreatif serta pembuatan sketsa model dan prototipe. Sebagai bekal sebuah perusahaan atau organisasi menghadapi tantangan perkembangan zaman, penting untuk mengenal design thinking dan proses penerapannya. 

Apa Itu Design Thinking?

Design thinking adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan dengan pemikiran kreatif berdasarkan kebutuhan manusia. Prinsip design thinking dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat segala sesuatu bisa berjalan nyaman. Dalam kebutuhan yang lebih kompleks, metode ini kerap diaplikasikan di sebuah perusahaan atau bisnis. 

Design thinking melibatkan proses mulai dari  penemuan dan pembingkaian masalah, analisis konteks, berpikir kreatif, membuat ide dan solusi, menyusun sketsa model dan prototipe, serta menguji dan evaluasi. Design thinking memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut:

  • Penyelesaian masalah yang rumit atau kompleks
  • Mengedepankan empati
  • Mengubah strategi menjadi solusi dan inovasi
  • Menggunakan nalar abduktif dan produktif
  • Menerapkan media pemodelan non-verbal serta grafik atau spasial

Penerapan design thinking berbeda dari proses atau metode problem solving dan inovasi lainnya. Design thinking digambarkan sebagai proses dan pola pikir untuk menggunakan empati dalam melihat masalah pada manusia, kemudian mencari pendekatan-pendekatan dan ide inovatif lewat visualisasi dan purwarupa. 

Proses design thinking menekankan pada siklus berpikir secara terus-menerus atau berulang, dengan menyediakan ruang untuk improvisasi yang terus berempati, uji kegagalan, dan sebagainya. Dalam dunia bisnis, proses ini digunakan untuk mendorong perusahaan menciptakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. 

Elemen dalam Design Thinking

Dalam penerapan design thinking, terdapat sejumlah elemen yang harus diperhatikan. Bagi Anda yang ingin mengaplikasikan metode ini, berikut  sejumlah elemen design thinking yang perlu Anda tahu:

People Centered

People centered adalah tindakan yang berfokus pada manusia dan masalah yang dihadapi. Design thinking dilakukan untuk menyediakan solusi terhadap permasalahan yang dialami manusia, sehingga prosesnya membutuhkan empati. 

Iterative

Iterative bisa disebut sebagai proses yang memungkinkan adanya pengulangan dari design thinking tersebut. Itulah mengapa design thinking diterapkan untuk menemukan solusi terbaik dalam menjawab atau mengatasi suatu masalah. 

Highly Creative

Proses design thinking membutuhkan kreativitas yang tinggi. Pemikiran kreatif digunakan untuk mencari solusi baru dan merancang ide inovatif dari berbagai sudut pandang. 

Hands On

Hands on adalah percobaan yang perlu dilakukan setelah menyusun design thinking. Dalam proses design thinking, harus ada percobaan sebelum sesuatu benar-benar dihasilkan baik dalam bentuk produk atau pemikiran. 

Proses Design Thinking

Berikut ini beberapa proses design thinking yang perlu Anda tahu untuk menerapkan metode problem solving dan inovatif ini:

Empathize

Penerapan design thinking perlu mengedepankan empati agar bisa mendalami masalah yang ingin diselesaikan. Dengan menggunakan empati, maka Anda bisa berfokus memperhatikan kebutuhan manusia dan mengesampingkan asumsi yang menyesatkan. 

Define

Apabila informasi dari suatu masalah sudah terkumpul, selanjutnya Anda perlu melakukan analisis atas temuan tersebut. Carilah masalah intinya dengan cara mengidentifikasi setiap hal dalam case atau problem tersebut, mengingat tidak semua masalah bisa diselesaikan menggunakan design thinking. 

Ideate

Tahapan selanjutnya adalah menerjemahkan kebutuhan ke dalam bentuk ide dan inovasi yang solutif. Untuk melakukan proses ini, diperlukan brainstorming dengan orang atau rekan-rekan Anda. Dengan cara ini maka akan ditemukan berbagai ide yang muncul, sehingga bisa dikolaborasikan dan dimasak lebih matang. 

Prototype

Jika ide atau solusi sudah tersusun, selanjutnya perlu membuat prototipe. Ide yang sudah dikembangkan perlu dicoba untuk diterapkan atau pencontohan. Prototipe bisa dilakukan secara berulang kali dan tidak semua ide memiliki prototipe. 

Test

Tahapan terakhir dalam design thinking adalah proses pengujian guna memastikan semua temuan bisa berjalan dengan baik. Dalam proses ini, setiap masukan perlu ditampung untuk perbaikan ide yang sudah dikembangkan. Jika ide dirasa sudah final atau cukup, maka bisa digunakan langsung untuk menyelesaikan masalah. 

Demikianlah ulasan mengenal design thinking dan proses penerapannya. Metode design thinking sangat penting digunakan dalam sebuah perusahaan atau bisnis untuk menghadapi masalah dan menemukan solusi atas kebutuhan konsumen. Baca juga artikel apa itu defensive marketing

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.