Agar Terhindar dari Infeksi Kulit, Bersihkan 3 Area Tubuh Ini saat Mandi
Ilustrasi (Andrea Piacquadio/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Mandi dengan cara yang tidak benar dapat menyebabkan Anda terkena infeksi kulit yang bisa berujung fatal. Menurut dokter kulit Lindsey Zubritsky, memposting video di sosial media yang merinci tiga bagian tubuh Anda yang mungkin kurang Anda cuci.

Ditulis laman New York Post, dilansir dari ANTARA, Jumat, 3 November, waktu setempat, berikut tiga bagian tubuh yang harus diperhatikan untuk di cuci lebih sering. Titik nomor satu ada di belakang telinga. Jika Anda meletakkan jari Anda di belakang telinga dan mencium bau atau merasakan sesuatu, Anda harus lebih sering mencucinya.

Zubritsky memperingatkan, bahwa ketombe, sebum, dan penumpukan di kepala lainnya sering kali terkumpul di belakang telinga. Tempat kedua yang paling diabaikan adalah pusar. Jika diabaikan, pusar bisa berkembang menjadi omphalolith, yang juga dikenal sebagai batu pusar.

“Ini adalah area yang sangat umum untuk menampung keringat, debris dan kotoran,” kata Zubritsky.

Bahkan, jika Anda tidak cukup membersihkannya, Anda akan memiliki begitu banyak debu dan kotoran yang menumpuk sehingga bisa berkembang menjadi batu pusar seperti kerikil kotor. Terakhir, seringkali seseorang mengabaikan kebersihan kuku dan tidak mencuci bagian bawah kuku secara teratur.

“Saat mandi, bagian bawah kuku harus benar-benar digosok dengan sikat untuk menghilangkan kotoran, debris dan penumpukan,” jelasnya.

Tidak membersihkan ketiga area tersebut bisa membawa bakteri Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten terhadap methisilin, yaitu bakteri yang kebal terhadap beberapa antibiotik. Infeksi MRSA yang tidak diobati dapat menyebabkan sepsis, respons tubuh yang ekstrem dan terkadang mematikan, terhadap suatu infeksi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Gejala infeksi MRSA dapat berupa pembengkakan, rasa hangat, kemerahan, dan nyeri pada tubuh.

“Jika Anda terus mengalami infeksi bakteri pada kulit, Anda bisa menjadi kolonisasi MRSA di area tersebut,” Zubritsky memperingatkan.

Selain itu, dokter kulit lain menambahkan untuk tidak mengabaikan mencuci kaki dan sela jari mereka