Eksklusif Arya Vasco Belajar dari Peran Antagonis dan Kenakalan Remaja Lewat Catatan Si Boy
Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Arya Pralabda Vasco de Haan atau lebih dikenal dengan nama Arya Vasco membintangi film Catatan Si Boy yang reboot akan tayang pada 17 Agustus mendatang. Ia berperan sebagai Jefry, karakter antagonis yang pada versi originalnya diperankan oleh Leroy Osmani.

Aktor kelahiran Denpasar 23 tahun lalu itu bercerita bagaimana dirinya bisa ikut bergabung dengan para cast lain dalam Catatan Si Boy. Ia mengaku sudah tahu bahwa versi reboot ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu.

“Yang aku tahu proyek film ini udah coba digarap sama MD Pictures, Dapur Film dan MVP Pictures sejak beberapa tahun yang lalu. Tapi aku di-casting di film ini bulan Juni 2022. Itu di sekitaran waktu dimana cast lain juga ikut casting,” ujar Arya Vasco saat mengunjungi VOI di Tanah Abang beberapa waktu lalu.

Setelah menjalani casting, Arya Vasco terpilih untuk memainkan salah satu peran. Ia pun sempat menjalani proses reading dan workshop selama sebulan sebelum syuting.

“Setelah casting session yang pertama itu aku dikabarin, kalau nggak salah dua atau tiga minggu setelah casting, kalau aku dapat project-nya. Setelah itu aku langsung intens reading dan workshop selama satu bulan,” kata Arya Vasco.

Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Arya Vasco mengakui bahwa dirinya sudah mengetahui bahwa film Catatan Si Boy reboot merupakan salah satu film besar yang akan diproduksi oleh rumah produksi MD Pictures. Tidak hanya dirinya sendiri, Arya juga menyebut banyak aktor dan aktris lain yang bermain juga mengetahuinya.

“Kan (rumah produksi) mereka juga nggak nyembunyiin judulnya apa. Jadi, dari awal sebelum ke ruangan casting mereka cerita kalau ini film reboot dari tahun 1980-an, Catatan Si Boy. Apalagi kita sebagai pemain pada tahu kalau MD mau menggarap Catatan Si Boy,” katanya.

Setelah mendapat peran Jefry, Arya Vasco mengaku segera menonton versi originalnya. Ia mengaku belum pernah menonton Catatan Si Boy sebelumnya.

“Soalnya tahun 1987 kan aku belum lahir, jadi nggak bisa nonton di bioskop zaman dulu. Tapi film Catatan Si Boy ini sudah ditayangkan di beberapa OTT berkali-kali, jadi aku sempat waktu itu nontonnya di salah satu OTT” ucap Arya Vasco.

Setelah menonton versi originalnya, Arya mengatakan bahwa film Catatan Si Boy yang tayang pada 1987 sebagai salah satu film yang mampu dengan baik menggambarkan keadaan Jakarta dan Indonesia beserta anak mudanya pada masa itu.

Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

“Aku orangnya jarang nonton film yang tahun 1980-an, tapi di film itu aspek Jakarta dan Indonesia kelihatan banget. Dan hal lain kayak budaya nongkrong itu seperti apa atau kehidupan masyarakat di Jakarta dulu itu seperti apa (tergambarkan dengan baik),” tutut Arya Vasco.

“Memang kehidupan Boy beda sama masyarakat pada umumnya, tapi aku suka ngelihatnya. Jadi, aku bisa ngeliat Jakarta di tahun itu seperti apa. Seru ngelihatnya,” imbuhnya.

Adapun, perbedaan dari versi original dengan versi reboot terletak pada penggunaan latar waktu. Hanung Bramantyo sebagai sutradara, menggarap versi reboot dengan latar waktu tahun 2023.

Meski jalan cerita dan karakternya masih sama dengan apa yang sudah tayang di tahun 1987, akan ada hal menarik dalam penampakan kondisi Jakarta dan Indonesia dalam versi terbaru.

Berbicara mengenai karakter Jefry yang dimainkan, Arya menyebut bahwa peran ini merupakan karakter antagonis keduanya selama berkarier. Ia mengaku mencoba menerapkan apa yang ada pada dirinya untuk diterapkan ke dalam peran.

“Pastinya semua orang kan ada sifat baik dan buruknya. Jadi, aku mempelajari diri aku sendiri, aspek mana sih yang cocok sama karakter Jefry. Jadi aku menarik dari diri aku dan aku juga pelajari orang-orang yang karakteristiknya seperti itu kebiasaannya seperti apa,” ujqr Arya Vasco.

“Misalnya Jefri ini kan egonya sangat tinggi, dia kalau mau sesuatu harus dapat, dan juga gampang terpancing. Aku belum nonton filmnya, tapi ya semoga aku sukses meraninnya,” imbuhnya.

Tak Sanggup Akting Bareng Cinta Laura

Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Meski perannya kali ini antagonis, Arya Vasco masih bisa mendapat pelajaran dari karakter Jefry. Tak selamanya buruk, ia juga melihat ada sifat Jefry yang patut ditiru meski tak sepenuhnya dapat dibenarkan.

“Aku belajar untuk tidak menjadi orang yang seperti Jefry. Mungkin Jefry itu pintar menjaga hubungan sama orang tua pasangannya. Jadi, aku di depan mamanya Vera yang diperankan Alyssa, aku kelihatan kayak golden boy, padahal rada busuk dikit,” katanya.

Secara keseluruhan, meski Catatan Si Boy menampilkan banyak kenakalan anak muda, Arya melihat tetap ada nilai yang dapat dilihat. Ia menyebut bahwa film terbarunya itu juga punya pesan penting bagi remaja dan anak muda.

“Kayak semua film, Catatan Si Boy juga punya konklusi di akhir, dimana yang buruk itu nggak akan seterusnya buruk kalau mereka sudah belajar dari kesalahan mereka,” ujarnya.

Membahas salah satu adegan dalam trailer yang menampilkan saat Boy dikeroyok oleh teman-teman Jefry, Arya melihat ada kesamaan antara karakter Jefry dengan Mario Dandy yang menjadi perbincangan publik akibat perilakunya.

“Ya kelihatan banget karakteristiknya ada yang mirip tuh, kayak egonya sangat tinggi dan amarahnya sangat luar biasa dan nggak mau stop. Harusnya orang itu tahu batas lah. Dan jelas-jelas kalau MD itu nggak tahu batas,” ucap Arya.

Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Namun, Arya menyatakan bahwa apa yang dilakukan Jefry maupun Mario Dandy tidak bisa disebut mewakili perilaku remaja dan anak muda Jakarta saat ini. Arya melihat banyak teman-temannya yang tidak berperilaku demikian.

“Tapi menurut aku sendiri, Jakarta nggak kayak begitu kok. Aku ngeliat semua teman aku nggak ada yang kayak begitu. Jadi mungkin ini satu dari sepuluh ribu orang yang seperti itu,” ujarnya.

Di usianya yang masih 23 tahun, Arya Vasco masih memiliki jalan panjang yang harus ditempuh sebagai aktor. Ia senang bisa bergabung dengan film Catatan Si Boy reboot. Selama berkarier, Arya mengaku kerap mendapat peran yang sama. Oleh karenanya, karakter Jefry yang cukup berbeda membuatnya senang.

“Aku sering dapat stereotype cast, jadi sering dipakai untuk meranin yang karakternya rada mirip. Tapi kalau dapat yang beda aja aku udah senang,” kata Arya.

Tidak hanya persoalan karakter yang dimainkan, Arya Vasco mengaku sangat menyukai jalan cerita dan sutradara yang menggarap Catatan Si Boy reboot. Ia menyebut dua alasan tersebut sebagai pertimbangannya ketika memilih sebuah proyek.

“Kalau dari skrip, karakter aku kelihatan ada detak jantungnya, ada nyawanya, pasti aku ambil. Itu biasanya peran yang karakternya itu kuat, nggak basic. Misal aku nanya ke rumah produksinya kalau karakter ini latar belakangnya seperti apa. Kalau mereka jelasin, aku bisa suka, dan dari situ aku menggali lebih dalam lagi,” tuturnya.

Arya Vasco (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Sementara untuk lawan main, Arya mengaku tidak pernah bermasalah. Ia merasa mudah untuk berhubungan dengan lawan mainnya, meski baru pertama kali bekerja sama.

Namun, ia menolak jika harus beradu akting dengan kekasihnya saat ini, Cinta Laura. Alih-alih nyaman jika berakting dengan kekasih, Arya Vasco justru merasa gugup dan meyakini bahwa aktingnya tidak akan maksimal.

“Kalau main sama pasangan hidup di kehidupan nyata, menurut aku cukup berat. Mungkin beda-beda ya, tapi untuk aku sendiri cukup susah. Mata (saat akting) kan nggak bisa bohong ya. Mungkin aku pengalamannya kurang untuk akting bareng sama pacar,” katanya.

Selain karakter berbeda, Arya Vasco juga mengungkap satu hal yang menjadi harapannya ke depan. Meski mendengar dari temannya bahwa keinginannya itu sulit, ia berharap bisa bermain dalam film bergenre komedi.

“Komedi belum pernah. Kalau diceritain sama teman-teman, komedi itu dibilangnya susah banget buat diperanin. Mungkin apa yang menurut kita lucu belum tentu lucu buat orang lain,” pungkas Arya Vasco.