YOGYAKARTA – Angpao adalah bingkisan berupa amplop berisi uang yang akan diserahkan saat Imlek. Tradisi ini banyak dilakukan oleh masyarakat Tionghoa sebagai salah satu bentuk perayaan Tahun Baru Imlek. Pemberian angpao tidak dilakukan dengan sembarangan. Ada aturan pemberian angpao yang harus diperhatikan.
Aturan Pemberian Angpao
Masyarakat Tionghoa memiliki aturan yang diterapkan saat membuat dan menyerahkan angpao. Aturan ini secara tidak langsung menjawab kebingungan masyarakat tentang nominal uang yang harus diisi pada amplop sebelum diserahkan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
- Aturan Warna Amplop Angpao
Amplop yang digunakan untuk angpao tak bisa sembarangan. Dalam tradisi Tionghoa, amplop angpao berwarna merah. Warna tersebut melambangkan keberkahan dan keberuntungan. Simbol tersebut sekaligus menjadi doa dan harapan agar pemberi dan penerima selalu diliputi oleh keberkahan dan keberuntungan.
- Aturan Angka Uang
Uang yang dimasukkan dalam amplop angpau selalu menghindari angka nominal 4 (empat). Pasalnya angka 4 berkonotasi negatif karena diartikan sebagai “mati” dalam bahasa Mandarin. Contoh aturan angka uang adalah hindari mengisi uang Rp4000, Rp40.000, Rp400.000, Rp140.000, dan sebagainya.
- Aturan Nominal
Nominal uang pada angpao juga menghindari ganjil. Uang angpau lebih disarankan dengan nominal genap seperti 2, 8, 6, dan seterusnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengisi uang angpao Rp200 ribu, Rp10.000, dan sebagainya.
- Aturan Wujud Uang
Meski tidak tertulis, uang yang dijadikan sebagai angpao disarankan uang baru atau uang yang bersih dalam artian tidak kumal.
- Aturan Penyerahan
Angpao juga harus diserahkan secara langsung atau tidak bisa dititipkan. Penyerahan secara langsung ini memiliki beragam makna mulai dari kedekatan, kepercayaan, harapan baik, dan sebagainya. Penyerahan harus dilakukan secara langsung meski orang yang dituju adalah saudara atau teman dekat.
- Aturan Terkait Pemberi
Tidak semua orang memberikan angpao. Hal itu wajar karena angpao lebih diutamakan diberikan oleh orang yang sudah menikah. Beberapa tradisi bahkan membatasi orang yang memiliki kondisi ekonomi sulit boleh tidak memberikan angpao. Dengan demikian pemberi angpao tak perlu memaksakan diri. Anda bisa mengikuti tips siapkan angpau Imlek agar tak ganggu keuangan.
- Aturan Penerima
Penerima angpao biasanya anak-anak, orang tua, atau orang-orang yang belum menikah. Ada pula yang memberikan angpao kepada golongan yang kesulitan ekonomi. Hal itu dilakukan sebagai sarana berbagi oleh masyarakat Tionghoa.
- Aturan Tangan
Saat menyerahkan angpao disarankan untuk menyerahkannya dengan dua tangan. Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada si penerima. Selain itu memberikan angpao dengan dua tangan memenuhi unsur kesopanan.
- Aturan Membuka Angpao
Sebagai seorang penerima, Anda tidak disarankan untuk membuka angpao di depan pemberi. Anda juga tidak disarankan untuk berkomentar terkait jumlah uang yang ada di dalam angpao. Hal itu dilakukan untuk menjaga kehormatan pemberi angpao sekaligus memenuhi unsur kesopanan.
- Aturan Ucapan
Saat menyerahkan angpao, pemberi dianjurkan untuk mengucapkan ucapan sederhana seperti “Xin Nian Kuai Le” (Selamat Tahun Baru) atau “Gong Xi Fa Cai” (semoga Anda mendapatkan banyak keberuntungan). Pemberi juga bisa menambahkan kata-kata positif lain saat memberikan angpao. Hal ini berlaku pula pada si penerima angpao.
Itulah informasi terkait aturan pemberian angpao. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.